DIALEKSIS.COM | Banda Aceh -  Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Sekjen DPP) Partai Aceh atas instruksi ketua umum Muzakkir Manaf, berhasil mempertemukan dua tokoh yang sempat berseteru, yakni Ketua DPRA Zulfadhli dan Wakil Gubernur Fadhlullah. 

Perseteruan ini dipicu oleh kritik tajam terkait pengangkatan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda), dari ketua dan anggota DPRA saat sidang paripurna pelantikan wakil ketua DPRA, 21 Februari 2025.

Ketua DPW Partai Aceh Banda Aceh, Juanda Djamal mengapresiasi sikap kenegarawanan kedua pihak yang bersedia bertemu dan berdiskusi untuk menyelesaikan perbedaan pendapat yang terjadi, bahkan mengarah pada perseteruan antar institusi.

“Kami sangat menghargai inisiatif dari pimpinan, Mualem dan Abu Razak, yang mempertemukan kedua pihak ini dengan semangat perjuangan, memgingat keduanya adalah kombatan GAM,” ujarnya kepada Dialeksis, Senin (24/2/2025). 

Dalam dunia politik yang dinamis, kata Juanda, diskursus adalah hal yang tak terhindarkan. Meski sebelumnya kedua pihak terlibat dalam ketegangan, pertemuan ini akhirnya memberikan banyak hikmah. 

“Hikmahnya adalah kedua pihak kini kembali bersatu, bergandengan tangan, saling berkoordinasi, menjalankan tupoksinya masing-masing dan membangun semangat baru untuk memajukan Aceh,” tutupnya. []