Kapolda Aceh: Keputusan KIP Aceh Hentikan Debat untuk Keselamatan Semua Pihak
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko kepada awak media usai debat, Selasa malam, 19 November 2024. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Debat ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Pilkada 2024 yang digelar di Hotel The Pade, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, berlangsung aman meski sempat diwarnai kericuhan.
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko memastikan situasi tetap kondusif berkat pengamanan ketat dari pihak kepolisian.
Ia menegaskan bahwa aparat kepolisian telah mempersiapkan strategi pengamanan matang untuk mencegah eskalasi konflik antarpendukung.
Ketegangan sempat terjadi ketika pasangan calon nomor urut 1, Bustami Hamzah - M Fadhil Rahmi, menyampaikan visi dan misi.
Pendukung pasangan nomor urut 2, Mualem - Dek Fadh, naik ke panggung debat memprotes dugaan penggunaan mikrofon tersembunyi di kerah baju Bustami. Protes tersebut mengganggu jalannya acara hingga kondisi ruangan menjadi kurang kondusif.
Kapolda menjelaskan, akibat kericuhan itu, salah satu pasangan calon memilih tidak melanjutkan sesi debat.
“Keputusan Komisi Independen Pemilihan (KIP) menghentikan debat karena situasi yang tidak memungkinkan, mengutamakan keselamatan semua pihak,” katanya kepada awak media usai debat, Selasa malam, 19 November 2024.
Irjen Pol Achmad Kartiko mengungkapkan bahwa sebanyak 350 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga keamanan acara.
"Personel dari Brimob, Sabhara, Satlantas, dan Polresta Banda Aceh kami tempatkan di berbagai titik untuk memastikan situasi tetap aman, baik di dalam maupun luar gedung debat," jelasnya.
Aparat juga mengambil langkah preventif dengan memisahkan waktu keluarnya kedua kubu pendukung untuk menghindari potensi bentrokan.
"Kubu nomor 2 lebih dulu meninggalkan lokasi, disusul kubu nomor 1. Semua berjalan tertib,” tambahnya.
Kapolda mengibaratkan insiden ini sebagai rivalitas dalam pertandingan sepak bola, di mana pendukung kedua kubu saling bersuara.
Namun, ia mengapresiasi pendukung yang tetap menjaga ketertiban tanpa insiden fisik seperti pemukulan atau pelemparan.
"Kita hargai semangat demokrasi mereka. Pilkada ini momen sesaat, mari kita jaga muruah Aceh agar tetap damai dan kondusif. Biarkan masyarakat memilih pemimpin terbaik pada 27 November nanti," tuturnya.
Irjen Pol Achmad Kartiko menekankan pentingnya menjaga kedamaian selama masa Pilkada. “
"Kami ingin Pilkada Aceh berlangsung aman, sejuk, damai, dan demokratis. Ini bukan hanya tugas aparat, tapi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Aceh,” pungkasnya.