Kedua Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sepakat Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
KIP Aceh menggelar Deklarasi Kampanye Damai untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh tahun 2024. Bertempat di Hotel The Pade, Aceh Besar. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menggelar Deklarasi Kampanye Damai untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh tahun 2024. Bertempat di Hotel The Pade, Aceh Besar, Selasa (24/9/2024).
Acara ini menjadi momentum penting dalam menyambut pesta demokrasi yang diharapkan berjalan lancar, damai, serta berlandaskan prinsip kejujuran dan keadilan.
Deklarasi ini turut dihadiri oleh berbagai pasangan calon, partai politik, tokoh masyarakat, serta pihak keamanan, guna menjamin proses Pilkada yang aman, kondusif, dan adil bagi seluruh masyarakat Aceh.
Pada acara tersebut, Ketua KIP Aceh, Saiful Bismi menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi dalam pemilihan kali ini.
"Kami ingin memastikan bahwa Pemilu ini dilaksanakan dengan jujur, adil, dan terbuka. Hak rakyat harus dijamin sepenuhnya, sehingga mereka dapat memilih tanpa tekanan ataupun intervensi dari pihak manapun. Kami berharap semua pasangan calon dan pendukungnya dapat menjaga komitmen ini demi terciptanya Pilkada yang damai," ujar Ketua KIP dalam sambutannya.
Pasangan Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi yang memperoleh nomor urut 1 turut menyampaikan pandangan mereka dalam deklarasi tersebut.
Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.comBustami menegaskan komitmennya untuk menjadikan Pilkada Aceh sebagai ajang demokrasi yang bersih dan bermartabat.
"Kami, sebagai pasangan nomor urut satu, berkomitmen untuk memastikan Pilkada Aceh berjalan dengan jujur, adil, serta dapat membawa perubahan yang lebih baik untuk Aceh ke depan. Kami ingin Pilkada ini lancar, damai, dan aman. Yang paling penting, rakyat harus diberikan hak mereka sepenuhnya tanpa ada tekanan, sehingga mereka bisa memilih dengan bebas dan bijaksana," tegas Bustami.
Dalam kesempatan tersebut, Bustami juga menyampaikan harapannya agar masyarakat Aceh tetap solid dalam menjaga perdamaian selama proses Pilkada berlangsung.
Menurutnya, stabilitas sosial dan politik adalah kunci utama untuk mencapai Pilkada yang sukses.
"Kami percaya, dengan menjaga ketertiban dan kedamaian, Aceh dapat melangkah ke arah yang lebih baik. Ini adalah kesempatan kita semua untuk membuktikan bahwa demokrasi di Aceh dapat dijalankan dengan penuh integritas," tambahnya.
Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Muzakkir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, bersama pasangannya Fadhlullah, juga menyuarakan pandangan mereka terkait pelaksanaan Pilkada yang damai.
Mualem menyampaikan dukungannya terhadap komitmen KIP Aceh untuk menciptakan Pemilu yang aman, damai, dan sukses.
"Apa yang disampaikan oleh Ketua KIP Aceh tadi adalah hal yang sangat penting. Kami sepakat bahwa Pilkada ini harus berlangsung dengan aman, damai, dan sukses, tanpa adanya kepentingan pribadi di atas kepentingan masyarakat. Kita semua harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan dan menjaga suasana kondusif di setiap tahapan pemilu," ungkap Mualem.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan instruksi kepada para pendukungnya untuk tetap semangat dalam mendukung pasangan nomor dua, tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi hingga ke setiap gampong di seluruh Aceh.
Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com"Kami harapkan para pendukung terus bersemangat. Tim kami sudah mempersiapkan segalanya untuk memastikan kemenangan pada hari pemilihan nanti, yakni pada tanggal 27 November 2024. Insyaallah, semua berjalan sesuai rencana dan kita bisa menghadirkan perubahan yang lebih baik bagi Aceh," tambahnya.
Acara deklarasi ini diiringi dengan pembacaan naskah Deklarasi Damai yang ditandatangani oleh seluruh pasangan calon.
Naskah tersebut mencakup komitmen untuk tidak melakukan kampanye hitam, tidak menggunakan isu-isu yang berpotensi memecah belah masyarakat, serta bersikap sportif dalam menghadapi hasil Pilkada nanti.
Seluruh pasangan calon juga berjanji untuk selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bekerja sama dengan pihak keamanan dalam menjaga ketertiban selama masa kampanye dan pemilihan berlangsung.
Ketua KIP Aceh berharap agar deklarasi ini tidak hanya menjadi seremonial belaka, melainkan dapat diimplementasikan dengan sungguh-sungguh oleh semua pihak yang terlibat.
"Kami berharap, deklarasi ini menjadi awal dari proses demokrasi yang bersih di Aceh. Semua pihak harus berkomitmen untuk menciptakan Pilkada yang jujur dan adil. Hanya dengan begitu, kita dapat mewujudkan masa depan Aceh yang lebih baik," pungkasnya. [nh]