Beranda / Politik dan Hukum / Muda Seudang: Mualem Adalah Marwah Aceh di Kancah Nasional dan Internasional

Muda Seudang: Mualem Adalah Marwah Aceh di Kancah Nasional dan Internasional

Minggu, 27 Oktober 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Ketua Umum Muda Seudang Aceh, Agam Nur Muhajir. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Umum Muda Seudang Aceh, Agam Nur Muhajir, menyuarakan pandangan dan harapan generasi muda terhadap Calon Gubernur Aceh nomor urut satu, Muzakir Manaf atau Mualem yang dapat menyatukan dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat Aceh.

Agam Nur Muhajir menekankan bahwa Mualem adalah simbol marwah dan identitas masyarakat Aceh, seorang pemimpin yang tak hanya dihormati tetapi juga dirindukan. 

"Mualem adalah pemersatu rakyat, yang di wajahnya tercermin semangat dan perjuangan Aceh," ujar Agam. 

Baginya, sosok Mualem bukan hanya pemimpin, tetapi juga lambang nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi agama dan adat Aceh. 

Menurut Agam, Mualem adalah tokoh yang melekat erat di hati masyarakat Aceh, yang dikenal tidak hanya melalui perannya sebagai ulama, tetapi juga karena keberaniannya. 

"Walaupun banyak yang mencaci maki Mualem, beliau tetap tabah dan melihat rakyat Aceh seperti keluarganya sendiri,” katanya.

 Dalam pandangan Agam, meski Mualem kerap menghadapi kritikan, semangatnya tetap berfokus pada kesejahteraan rakyat. 

Bukan hanya sebagai mantan pejuang, Mualem kini dianggap berjuang demi masa depan Aceh, dengan tekad untuk mengentaskan kemiskinan, memperbaiki akses pendidikan, dan memberantas ketidakadilan sosial dan ekonomi.

Bagi generasi muda, sosok Mualem menjadi penerus cita-cita luhur dari perjuangan masa lalu. "Jika mu'alim terpilih menjadi gubernur Aceh, ada tanggung jawab besar yang ia emban. Perjalanan panjang menuju perdamaian sudah dilalui, namun hasilnya belum sepenuhnya terwujud," tegas Agam. 

Ia mengingatkan bahwa perdamaian yang tercapai melalui MoU Helsinki bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan Aceh menuju kedaulatan dan keadilan. 

Agam mengungkapkan harapannya bahwa Mualem akan memimpin implementasi penuh dari butir-butir MoU tersebut.

“Kami percaya bahwa di tangan Mualem, Aceh akan dapat merealisasikan kekhususan yang dimiliki provinsi ini, dan menjadi teladan bagi daerah lain,” ujar Agam.

Bagi Muda Seudang dan generasi muda lainnya, keberadaan Mualem dianggap sebagai kesempatan untuk membawa perubahan positif dan meneruskan warisan perdamaian yang menjadi kebanggaan Aceh. 

Mereka merasa bertanggung jawab melestarikan kekhususan ini, agar Aceh tetap menjadi provinsi yang memiliki ciri khas dalam bingkai NKRI.

Meski menghadapi banyak tantangan, Agam tetap optimis bahwa di bawah kepemimpinan Mualem, Aceh dapat bangkit dan membangun masa depan yang lebih baik. 

"Kami melihat bahwa dengan kepemimpinan Mualem, Aceh dapat lebih berdaulat di kancah nasional dan bahkan membawa dampak positif di tingkat internasional," tambahnya.

Harapan ini terus bergema di kalangan generasi muda Aceh, yang melihat Mualem sebagai figur yang layak memimpin provinsi ini.

"Ini menjadi harapan besar dari masyarakat Aceh yang rindu akan pemimpin yang mengedepankan prinsip-prinsip religius dan budaya, sekaligus berkomitmen untuk membawa perubahan yang signifikan," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda