PDIP Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution, Tegaskan Disiplin Partai
Font: Ukuran: - +
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Foto: Ist
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan pemecatan 27 kader partai yang dianggap melanggar disiplin selama periode Pilpres dan Pilkada Serentak 2024. Pengumuman tersebut mencakup nama-nama besar, termasuk Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah melalui mekanisme internal partai. Menurut Hasto, tindakan tegas ini menjadi bagian dari upaya menegakkan disiplin dan menjaga integritas partai.
"Mereka dipecat karena melakukan berbagai pelanggaran berat, seperti mendukung pasangan calon lain di pemilu, bermain dua kaki, dan tidak menjalankan instruksi partai. Kedisiplinan harus ditegakkan," ujar Hasto dalam konferensi pers di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Hasto menyebut bahwa tindakan Joko Widodo, yang diduga mengintervensi Mahkamah Konstitusi untuk mencalonkan Gibran sebagai calon presiden dari partai lain, menjadi salah satu alasan pemecatan. Menurutnya, langkah itu merusak sistem demokrasi, hukum, dan moral-etika bangsa, yang dikategorikan sebagai pelanggaran berat.
"Menyalahgunakan kekuasaan untuk mengintervensi MK adalah awal rusaknya sistem demokrasi, sistem hukum, dan sistem moral-etika kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini jelas pelanggaran berat," tegas Hasto.
Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, yang juga keluarga dekat Presiden Jokowi, turut masuk dalam daftar pemecatan. Gibran dinilai melanggar disiplin partai dengan maju sebagai calon wakil presiden dari partai lain, sementara Bobby maju sebagai calon gubernur di Pilkada 2024 juga dari partai lain.
Berikut daftar lengkap 27 kader PDIP yang dipecat:
- H. Lalu Budi Suryata - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (NTB).
- Putu Agus Suradnyana - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Bali).
- Putu Alit Yandinata - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Bali).
- Muhammad Alfian Mawardi - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Kalimantan Tengah).
- Hugua - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Sulawesi Tenggara).
- Elisa Kambu - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Papua Barat Daya).
- John Wempi Wetipo - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Papua Tengah).
- Willem Wandik - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Papua Tengah).
- Suprapto - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Sorong/Papua Barat Daya).
- Gunawan HS - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Malang/Jawa Timur).
- Heriyus - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Murung Raya/Kalimantan Tengah).
- Ery Suandi - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Karimun/Kep. Riau).
- Fajarius Laia - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Nias Selatan/Sumatera Utara).
- Mada Marlince Rumaikewi - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Mamberamo Raya/Papua).
- Feri Leasiwal - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (P. Morotai/Maluku Utara).
- Lusiany Inggilina Damar - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Halmahera Barat/Maluku Utara).
- Dorthea Gohea - Maju Pilkada 2024 dari partai lain (Nias Selatan/Sumatera Utara).
- Weski Omega Simanungkalit - Tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDIP (Tapanuli Tengah/Sumatera Utara).
- Arimitara Halawa - Tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDIP (Tapanuli Tengah/Sumatera Utara).
- Camelia Neneng Susanty Sinurat - Tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDIP (Tapanuli Tengah/Sumatera Utara).
- Sihol Marudut Siregar - Tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDIP (Tapanuli Tengah/Sumatera Utara).
- Hilarius Duha - Tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDIP (Nias Selatan/Sumatera Utara).
- Yustina Repi - Tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDIP (Nias Selatan/Sumatera Utara).
- Effendi Muara Sakti Simbolon - Tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDIP (DKI Jakarta).
- Joko Widodo - Menyalahgunakan kekuasaan untuk mengintervensi MK (Solo/Jawa Tengah).
- Gibran Rakabuming Raka - Maju sebagai Cawapres 2024 dari partai lain (Solo/Jawa Tengah).
- Muhammad Bobby Afif Nasution - Maju sebagai calon gubernur dari partai lain (Medan/Sumatera Utara).
PDIP menegaskan bahwa langkah pemecatan ini bertujuan menjaga soliditas partai di tengah dinamika politik menjelang Pilpres dan Pilkada Serentak 2024. “Disiplin adalah kunci keberhasilan partai. Kami tidak akan mentoleransi pelanggaran,” pungkas Hasto.