Ilustrasi Pilkada DKI Jakarta. Foto: Antara/Ridwan Triatmodjo

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kemungkinan besar tidak akan mendukung Anies Baswedan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta mendatang. 

Pernyataan ini disampaikan Ahok usai acara Ask Ahok Anything (A3) di Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8/2024).

"Secara prinsip, sulit PDI Perjuangan untuk mendukung Pak Anies," ujar Ahok, mengutip pernyataan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Ia menambahkan, "Partai PDI Perjuangan itu, kalau mau bisnis pakai nurani, kalau mau berpolitik ada prinsip."

Meski demikian, Ahok tidak merinci lebih lanjut mengenai prinsip PDIP yang dimaksud. Ia hanya menekankan bahwa dalam politik, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. 

"Kita lihat aja dulu, kalau tiba-tiba dukung kan enggak tahu juga. Politik kan," tambahnya.

Pernyataan Ahok ini menambah spekulasi mengenai dinamika politik menjelang Pilgub Jakarta. Meskipun PDIP tampaknya enggan mendukung Anies, situasi politik yang fluktuatif masih membuka peluang untuk berbagai skenario di masa depan.

Di sisi lain, Puan Maharani mengungkapkan telah terjadi komunikasi informal dengan Anies Baswedan terkait Pilkada Jakarta 2024. "Komunikasi informal pastinya sudah. Kan waktunya masih panjang, sampai bulan akhir bulan Agustus nanti," kata Puan di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis (25/7).

Bahkan, ketika ditanya tentang peluang dukungan PDIP ke Anies, Puan menjawab bisa di atas 50 persen. "Bisa di atas (50 persen), bisa di atas banget," ujarnya.

Perbedaan pernyataan ini menunjukkan adanya dinamika internal di tubuh PDIP menjelang Pilgub Jakarta. Meski Ahok menekankan prinsip partai, Puan tampak lebih terbuka terhadap berbagai kemungkinan politik.