DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam sidang yang berlangsung di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada Rabu (5/2/2025) malam, putusan MK menolak gugatan yang diajukan pasangan calon 01, Murdani Yusuf dan Muhaimin, serta mengukuhkan pasangan H. Mukhlis, ST dan Ir. H. Razuardi, MT sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bireuen periode mendatang.

Anwar Ebtadi MA Dosen Universitas Islam Aceh sekaligus Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, menyarankan agar tidak ada lagi manuver politik setelah keputusan MK. 

Dalam keterangannya kepada Dialeksis.com pada Minggu (9/2/2025), Ia mengajak agar semua pihak dapat menerima hasil demokrasi dengan lapang dada dan bersatu kembali membangun Bireuen tercinta.

“Saya berharap semua pihak dapat menerima hasil yang telah ditetapkan oleh lembaga konstitusi dengan legowo. Politik adalah arena untuk berkompetisi secara adil, bukan untuk tebar kebencian yang merugikan kedamaian masyarakat,” ujar Anwar tegas.

Menurutnya, tindakan merangkul dan menerima hasil akhir keputusan mencerminkan semangat kesatria dan kedewasaan yang ada dalam dunia politik. Karena Allah Yang Menentukan dari hasil usaha.

“Jika mencintai rakyat, seharusnya tidak ada lagi upaya upaya yang menimbulkan kerugian bagi masyarakat Bireuen, baik bagi tim yang menang atau yang belum beruntung,” tambahnya.

Putusan MK menurut Anwar merupakan final itu dinilai sebagai bukti bahwa mekanisme demokrasi berjalan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Namun, saran dari Anwar mengingatkan kembali pentingnya menjaga etika dan integritas dalam berpolitik, 

Dalam pandangannya Anwar, politik yang sehat harus mengedepankan prinsip keadilan dan tanggung jawab sosial. “Mari Bersama Membangun Bireuen, Bersama kita menciptakan Senyuman Ikhlas Tanpa Dendam di masyarakat,” pungkasnya. [ar]