Minggu, 19 Oktober 2025
Beranda / Politik dan Hukum / PKS Jadi Partai Terbaik Versi BRIN, Ketua PKS Aceh Ismunandar: Ini Amanah untuk Dijaga

PKS Jadi Partai Terbaik Versi BRIN, Ketua PKS Aceh Ismunandar: Ini Amanah untuk Dijaga

Minggu, 19 Oktober 2025 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Ketua DPW PKS Aceh Ismunandar dan Bendahara PKS Aceh Saifunsyah. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Di tengah dinamika politik nasional yang terus bergerak, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menjadi perbincangan setelah hasil riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menempatkan partai ini sebagai yang paling terlembaga di Indonesia.

Bagi Ismunandar, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Aceh periode 2025-2030, hasil riset tersebut bukanlah kejutan, melainkan cerminan dari proses panjang yang telah ditempa dan dijaga dengan disiplin sejak partai ini berdiri.

“Alhamdulillah, sejak bergabung pada tahun 1998, saya merasakan tempaan yang konsisten dan disiplin terkait sistem tata kelola organisasi, proses pengambilan keputusan, transparansi, serta pembinaan kaderisasi yang terus menerus hingga hari ini,” ujar Ismunandar saat dimintai tanggapan oleh media dialeksis.com, Minggu (19/10/2025).

Ismunandar menjelaskan bahwa PKS telah lama membangun kultur organisasi yang menekankan keteraturan, akuntabilitas, dan semangat pelayanan. 

Nilai-nilai itu bukan sekadar jargon, tetapi menjadi napas dalam setiap kegiatan partai, mulai dari musyawarah kecil di tingkat ranting hingga pengambilan keputusan strategis di tingkat nasional.

“Proses ini terus berkembang dan dibudayakan dari dulu hingga sekarang. Ini sangat membantu membentuk ekosistem organisasi yang nyaman bagi para anggotanya, serta bagi masyarakat yang ingin bergabung dan mencari lingkungan yang sama,” lanjutnya.

Bagi Ismunandar, salah satu kekuatan utama PKS terletak pada pembinaan kaderisasi yang berkesinambungan. Kader PKS, katanya, dibentuk tidak hanya untuk siap berkompetisi dalam arena politik, tetapi juga untuk menjadi bagian dari masyarakat yang berkontribusi dalam perubahan sosial.

“Kami tidak ingin hanya mencetak politisi, tapi membentuk pribadi yang tangguh, berintegritas, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Ini proses panjang yang memerlukan komitmen dan kesabaran,” tuturnya.

Ia menilai bahwa keberhasilan PKS dalam riset BRIN merupakan buah dari konsistensi organisasi dalam menegakkan nilai-nilai internal, meski di tengah perubahan politik yang cepat dan sering kali tidak menentu. 

"Kita tidak ingin menjadi partai yang sekadar hidup saat pemilu. PKS harus terus hidup dalam keseharian rakyat,” tegasnya.

Sebelumnya, Peneliti BRIN Mouliza Kristhopher Donna Sweinstani dalam peluncuran riset berjudul Indeks Pelembagaan Partai Politik (IPPP) menjelaskan bahwa PKS unggul dibanding sembilan partai politik lain yang memiliki kursi di DPR RI periode 2019-2024.

PKS dinilai paling terlembaga secara sistematis, memiliki tata kelola internal yang baik, transparan, serta konsisten terhadap aturan partai.

“Temuan ini menunjukkan bahwa PKS bukan hanya fokus pada kontestasi politik, tetapi juga membangun sistem internal yang kuat, kaderisasi yang rapi, dan kepemimpinan yang kolektif,” ujar Donna dalam keterangannya.

Riset tersebut menilai partai politik berdasarkan tiga dimensi utama derajat kesisteman, yang mencakup konsistensi aturan partai, mekanisme penyelesaian konflik internal, serta proses pergantian pimpinan dan pembuatan kebijakan.

Infuse nilai, yang menilai sejauh mana nilai dan budaya organisasi diinternalisasikan dalam kehidupan partai.

Kemandirian, yang dilihat dari kemampuan partai mengelola organisasi dan melakukan rekrutmen pejabat publik secara mandiri.

Ismunandar menegaskan bahwa capaian tersebut tidak lahir dari ruang kosong. PKS, katanya, telah lama menanamkan disiplin organisasi sejak generasi awal pendirinya. Nilai-nilai ini kemudian diwariskan dan diperbarui sesuai dengan tantangan zaman, tanpa kehilangan ruhnya.

“Proses yang terus berkelanjutan dan berkembang secara inovatif dan modern inilah yang, insya Allah, memungkinkan hasil riset dari BRIN menempatkan PKS menjadi yang terbaik saat ini,” ujarnya.

Sebagai Ketua DPW PKS Aceh yang baru, Ismunandar menilai hasil riset BRIN menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh pengurus daerah. Ia ingin memastikan nilai-nilai yang menjadikan PKS kuat di tingkat nasional juga mengakar di Aceh.

Ismunandar juga berkomitmen memperkuat sistem kaderisasi di tingkat desa dan kota. Baginya, kader partai harus menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar aktor politik yang muncul saat musim pemilu.

“Bagi kami, politik adalah bagian dari ibadah dan pelayanan. Dan ketika pelayanan itu dijalankan dengan sistem yang baik, insya Allah, kepercayaan publik akan tumbuh dengan sendirinya,” tutupnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI