kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Polisi Diminta Serius Tangani Kasus Granat Rumah Bustami Hamzah

Polisi Diminta Serius Tangani Kasus Granat Rumah Bustami Hamzah

Rabu, 09 Oktober 2024 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Direktur Eksekutif Koalisi NGO Hak Asasi Manusia (HAM) Aceh, Khairil, SH. Foto: for Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Aceh - Serangan granat yang menghantam kediaman calon Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, pada 2 September 2024 masih menyisakan banyak pertanyaan. Hampir tiga bulan berlalu, namun belum ada titik terang penyelesaian kasus yang dinilai dapat mengganggu stabilitas politik di Aceh tersebut.

Direktur Eksekutif Koalisi NGO Hak Asasi Manusia (HAM) Aceh, Khairil, SH mengungkapkan keprihatinannya atas lambatnya penanganan kasus ini. Menurutnya, kepolisian memiliki tanggung jawab yang melekat, baik secara undang-undang maupun moral, kepada masyarakat Aceh.

"Ada kesan kuat bahwa kasus ini sengaja tidak diungkap karena pihak berwenang sudah mengetahui siapa aktor utama dan pelakunya," ungkap Khairil saat dihubungi Dialeksis.com, Rabu (09/12).

Khairil menekankan bahwa kepolisian sebagai pilar utama penegakan hukum wajib menuntaskan kasus ini secara tuntas dan transparan.

 "Semua harus diungkap dengan akuntabilitas yang jelas. Apakah ini pesanan politik? Masalah personal Bustami Hamzah? Atau ada pihak luar yang bermain?" tegasnya.

Aktivis HAM yang telah lama berkecimpung dalam isu-isu keamanan di Aceh ini mengingatkan bahwa ketidakjelasan penanganan kasus dapat memicu spekulasi yang merugikan.

"Jangan sampai kasus ini semakin liar dan dipolitisasi untuk kepentingan Pilkada," ujarnya.

Lebih lanjut, Khairil memperingatkan dampak dari ketidaktuntasan penyelesaian kasus terhadap kepercayaan publik. "Jika kepolisian terkesan enggan menyelesaikan dan lebih memilih 'memeti-eskan' kasus ini, ketidakpercayaan publik Aceh terhadap institusi kepolisian akan semakin tinggi," jelasnya.

"Kami mendesak kepolisian untuk menunjukkan progres nyata. Kasus ini bukan hanya tentang Bustami Hamzah, tapi juga tentang kredibilitas proses demokrasi di Aceh," tegas Khairil.

Dalam pandangan Khairil, penyelesaian kasus ini akan menjadi ujian bagi profesionalisme kepolisian. "Ini momentum bagi kepolisian untuk membuktikan komitmennya dalam menjaga keamanan dan stabilitas politik di Aceh," pungkasnya.

Sebelumnya, serangan granat tersebut terjadi pada dini hari dan mengakibatkan kerusakan material pada bagian depan rumah Bustami Hamzah. Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya tensi politik menjelang Pilkada Aceh.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda