Beranda / Politik dan Hukum / Raihal Fajri: Aceh Tertinggi Sebarkan Ujaran Kebencian Jelang Pilkada 2024

Raihal Fajri: Aceh Tertinggi Sebarkan Ujaran Kebencian Jelang Pilkada 2024

Jum`at, 06 Desember 2024 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Raihal Fajri, Direktur Eksekutif Katahati Institute. Foto: for Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebuah riset terbaru mengungkap fenomena mengkhawatirkan terkait penyebaran ujaran kebencian di media sosial menjelang Pilkada 2024. Penelitian yang dilakukan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Monash University menemukan bahwa Provinsi Aceh menduduki peringkat teratas dalam penyebaran konten bernuansa kebencian, dengan persentase mencapai 40,26 persen.

Penelitian komprehensif ini menganalisis 185 ribu teks konten di platform media sosial Tik Tok dan X (Twitter) dari lima provinsi, yakni Jawa Barat, Aceh, Sumatera Barat, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara. Periode pengambilan data berlangsung dari 1 Agustus hingga 23 November 2024.

"Temuan ini mengindikasikan rendahnya kesadaran masyarakat Aceh terhadap dampak negatif ujaran kebencian dalam ruang digital," ujar Raihal Fajri, Direktur Eksekutif Katahati Institute merespon hasil riset tersebut kepada Dialeksis.com (06/12/2024).

Menurut Raihal, tingginya angka penyebaran ujaran kebencian mencerminkan minimnya pendidikan politik yang berfokus pada pentingnya komunikasi yang sehat dan bermartabat, terutama di era digital saat ini.

"Data ini bukan sekadar angka, melainkan cermin rendahnya literasi digital masyarakat. Masyarakat Aceh perlu mendapatkan pemahaman mendalam tentang etika berkomunikasi di media sosial," tambahnya.

Tingginya penggunaan Tik Tok dan X di Aceh turut menjadi faktor yang mempengaruhi penyebaran konten sensitif ini. Platform media sosial yang mudah diakses dan memiliki jangkauan luas berpotensi mempercepat penyebaran narasi-narasi negatif.

Hasil riset ini diharapkan Raihal Fajri dapat menjadi cambuk bagi para pemangku kepentingan untuk segera melakukan intervensi edukatif, mencegah eskalasi konflik, dan membangun ruang digital yang lebih sehat menjelang pasca Pilkada 2024.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI