SDM Unggul Jadi Prioritas, Mualem-Dek Fadh Siapkan Beasiswa Ke Kampus Top Nasional dan Internasional
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Fajran Zain, Wakil Sekretaris Umum Partai Aceh dan juru bicara tim pemenangan Mualem-Dek Fadh. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pilkada Aceh 2024 semakin dekat, dan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh), semakin gencar menyuarakan visi mereka untuk mengatasi isu pengangguran dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Aceh.
Dalam wawancara dengan Fajran Zain, Wakil Sekretaris Umum Partai Aceh dan juru bicara tim pemenangan Mualem-Dek Fadh, ia menekankan pentingnya visi ini sebagai langkah strategis untuk menjadikan Aceh lebih maju, produktif, dan berdaya saing.
Menurut Fajran, Mualem dan Dek Fadh memiliki visi yang jelas dalam mengurangi angka pengangguran dengan menciptakan berbagai program yang menghasilkan pendapatan atau income generating activities.
Bukan hanya program kreatif, tetapi juga program yang dirancang untuk menghasilkan pemasukan bagi masyarakat Aceh.
"Mualem ingin memberi ruang bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk berkreasi yang tidak hanya bersifat hiburan, tapi juga menghasilkan pemasukan, beberapa program telah disiapkan agar masyarakat dapat ikut serta dalam kegiatan yang menghasilkan pendapatan, baik di bidang usaha kecil, industri kreatif, maupun sektor lainnya," ujarnya kepada Dialeksis.com, Kamis (31/10/2024).
Ia menambahkan bahwa dalam industri kreatif, Aceh akan didorong untuk mengembangkan produk-produk khas daerahnya. Setiap kabupaten dan wilayah diharapkan memiliki produk yang spesifik sebagai ciri khas.
"Kami ingin agar Aceh dapat bersaing dengan daerah lain dengan memaksimalkan potensi uniknya. Setiap wilayah akan diberikan dukungan untuk menciptakan produk yang representatif dan bernilai ekonomis," jelasnya.
Selain fokus pada ekonomi kreatif, Mualem dan Dek Fadh juga menaruh perhatian serius pada sektor pendidikan melalui program yang disebut beasiswa kuliah di Top 10 University.
Fajran menjelaskan bahwa melalui program ini, Aceh akan mengalokasikan anggaran, baik dari dana abadi, dana otonomi khusus, maupun sumber dana resmi lainnya, untuk memberikan beasiswa kepada generasi muda Aceh agar dapat menempuh pendidikan di sepuluh universitas ternama di Indonesia.
"Kami ingin generasi muda Aceh memiliki peluang yang lebih besar untuk menempuh pendidikan di universitas-universitas top di Indonesia. Pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk SDM Aceh. Kami berharap melalui program ini, generasi Aceh siap bersaing di tingkat nasional dan internasional," ujar Fajran.
Tidak hanya untuk pendidikan di dalam negeri, Mualem dan Dek Fadh juga berencana membangun komunikasi dengan negara-negara maju yang memiliki program beasiswa reguler.
Hal ini, menurut Fajran, bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi generasi muda Aceh mendapatkan pendidikan yang lebih luas dan berkelas dunia, dengan bekerjasama dengan negara-negara seperti Australia.
"Setiap tahun sebenarnya ada alokasi beasiswa, misalnya dari Australia, namun kuota tersebut seringkali tidak terpenuhi oleh Aceh. Mualem ingin agar kita bisa memenuhi kuota ini dan mengoptimalkan kesempatan beasiswa yang ada," jelasnya.
Dalam hal pembiayaan, Fajran menjelaskan bahwa anggaran untuk program-program ini akan diperoleh dari sumber-sumber yang transparan dan resmi.
Dana abadi, dana otsus, serta anggaran lainnya akan dialokasikan dengan tepat agar program-program tersebut bisa berjalan efektif dan mencapai sasaran.
"Kami sangat berhati-hati dalam mengelola anggaran. Semua ini demi kesejahteraan masyarakat Aceh dan generasi masa depan. Mualem sangat menekankan transparansi dalam pengelolaan anggaran untuk pendidikan dan program-program ekonomi agar hasilnya dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat," tambah Fajran.
Fajran menegaskan bahwa Mualem dan Dek Fadh berkomitmen untuk memajukan Aceh dengan langkah konkret dan proaktif.
Dengan program-program yang jelas dan terukur, Mualem dan Dek Fadh membawa harapan baru bagi Aceh.
Jika terpilih, mereka berkomitmen untuk membawa Aceh pada masa depan yang lebih baik, dengan penekanan pada penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan ekonomi kreatif, dan peningkatan kualitas pendidikan melalui beasiswa Top 10 University.
Visi ini diharapkan dapat menjadikan Aceh tidak hanya sebagai wilayah yang produktif, tetapi juga memiliki generasi yang siap bersaing di era global.
"Visi ini tidak hanya untuk memenangkan pilkada, tetapi lebih dari itu, untuk menjadikan Aceh berdaya saing. Kami ingin Aceh mandiri, kreatif, dan mampu menghasilkan SDM yang siap kerja serta berpendidikan tinggi," pungkasnya. [nh]
- Pasangan Mualem-Dek Fadh Tampil Dominan di Debat Pilgub Aceh
- Gading Hamonangan: Debat Pertama Mualem-Dek Fadh Lebih Terarah Kemandirian Ekonomi Aceh
- Mualem-Dek Fadh Berbincang Hangat dengan Menlu Sugiono di Transit Bandara
- Pasangan Mualem-Dek Fadh Siap Sambut Antusiasme Pendukung di Kampanye Akbar Pilkada