Sulaiman Abda, Abu Razak, Fadhullah Wagub Aceh, Zulfadli, A.Md Ketua DPRA, Tgk. M. Yunus, Tgk. Anwar, Juanda Djamal. Foto: for Dialeksis

DIALEKSIS.COM | Aceh - Majelis Tuha Peut Wali Nanggroe dan Ketua Dewan Pakar Partai Aceh Sulaiman Abda mengaku terharu dengan kebesaran hati Ketua DPRA Tgk Zulfadhli dan Wakil Gubernur Aceh yang bersedia islah demi Aceh. 

“Saya terharu, ini islah paling indah. Saya yang ikut hadir merasakan kebaikan-kebaikan yang bakal dipetik bila eksekutif - legislatif kompak,” ujar mantan Wakil Ketua DPR Aceh itu, Senin (24/2) kepada Dialeksis.

Sulaiman Abda menyatakan bahwa saat ini Aceh memiliki prasyarat penuh untuk bisa meraih Aceh Islami, maju, bermartabat dan berkelanjutan. 

“Gubernur dan wakilnya didukung oleh kursi dewan yang besar, punya koneksi di DPR RI, DPD RI dan terhubung langsung dengan Presiden RI,” katanya. 

Untuk itu, Sulaiman Abda mewanti-wanti jangan sampai ombak kecil dapat berubah menjadi ombak besar yang menyulitkan nakhoda memimpin perjalanan di samudera keacehan. 

“Saling mengalah, saling mencari titik temu, dan tutup rapat setiap upaya yang dapat menggangu, mandum jeut ta selesaikan,” tambahnya. 

"Saya menitip pesan dan amanah dari PYM Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar agar kita bisa menjaga nilai-nilai ukhwah keacehan."tambahnya.

Sebagaimana diketahui, bertempat di rumah Abu Razak, Ketua DPRA Tgk Zulfadhli dan Wagub Aceh Fadhlullah melakukan pertemuan islah setelah sebelumnya sempat terjadi pertentangan. 

Pertemuan Wagub Aceh dengan Ketua DPR Aceh jelang waktu Azhar ikut melibatkan sejumlah tokoh kunci, di antaranya Sulaiman Abda, Tgk Anwar, Tgk M. Yunus, Hendri Muliana dan Juanda Jamal. []