Tanggapan JSI Terhadap Jalan dan Hasil Pilkada Aceh 2024
Font: Ukuran: - +
Reporter : Arn
Lembaga riset. Foto: Doc JSI
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Masyarakat Aceh telah menggunakan hak suaranya untuk memilih para kandidat yang dijagokan untuk menjadi kepala daerah, baik untuk menjadi gubernur maupun bupati dan walikota.
Direktur Jaringan Survey Inisiatif (JSI) Ratnalia Indriasari mengapresiasi jalannya Pilkada Aceh 2024 yang dinilai sudah berlangsung dengan baik dibanding .
“Alhamdulillah, kita semua patut bersyukur bahwa Pilkada Aceh 2024 yang merupakan pesta demokrasi seluruh rakyat Aceh dapat berjalan dengan damai, aman tertib tanpa ada gejolak yang berarti,” kata Indri, Jumat (29/11/2024).
Ditambahkan, dinamika persaingan antar calon yang muncul telah diterjemahkan dengan baik oleh para pemilih dalam bilik dan kotak suara.
Pasca pencoblosan berlangsung, banyak pihak yang mulai mempublikasi (dugaan) hasil pemilu kemarin, baik dari KPI/KIP yang merupakan Lembaga resmi pelaksana, tim pemenangan kandidat serta organisasi lain yang (merasa) mampu melakukan perhitungan cepat.
Untuk pilkada Aceh, tim pemenangan kandidat 02 Muallem-Dek Fad lebih dulu melakukan klaim menang dengan meraih sekitar 62 persen dari sekitar 2,2 juta suara yang masuk. Hal ini seperti memicu reaksi dari sang lawan untuk melakukan hal serupa.
Tim pemenangan Pasangan 01 Bustam-Syech Fafhil mengklaim telah merebut 54,41 persen suara atau sekitar 1,6 juta suara. Pasangan 01 juga mengklaim unggul di hampir seluruh kabupaten/kota.
Ditanya soal perang urat syaraf antar tim suksed paska hari pencoblosan disebut hal lumrah dan tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Tentu setelah bekerja keras untuk memperjuangkan kemenangan dalam beberapa bulan terakhir, para tim sukses ingin mencapai hasil yang diinginkan yaitu “kemenangan”.
Jadi Tindakan saling klaim yang dilakukan para tim pemenangan adalah cerminan isi hati mengenai impinan dari proses pemilu yang berjalan. “Semua pihak ingin menang, sekali lagi ingin menang dan benar-benar ingin menang,” tambah Indri.
Namun, para tim pemenangan dan para kandidat yang telah melakukan klaim kemenangan, dihimbau tidak boleh tenggelam dalam euforia klaim kemenangan. Karena kemenangan yang sesungguhnya baru didapat setelah KIP Aceh dan juga KIP kabupaten/kota mengumumkan hasil perhitungan manual untuk masing-masing daerah pemilihan.
“Pada hari itu, kita akan mendapatkan pemenang yang sesungguhnya, kita akan mendapatkan pemimpin yang akan menahkodai Aceh untuk 5 tahun ke depan,” sebutnya.
Oleh sebab itu, siapapun nanti yang tidak menang , namun sudah mengklaim kemenangan maka mereka harus mampu berlapang dada menerima kekalahan ini. Dan bagi yang terpilih, tentu kita harapkan akan menjadi pemimpin yang baik untuk semua pihak, termasuk bagi lawan tanding dalam pilkada lalu.
Lalu, siapa yang lebih berpeluang meraih kemenangan di pilkada Aceh? Hasil survei Jaringan Survei Inisiatif (JSI) lakukan menjelang pelaksanaan pilkada (7-15 November) menunjukkan pasangan 02 Mualem - Dek Fadh unggul dengan raihan suara 52,36 persen, sementara Bustami - Syech Fadhil meraih 43,47 persen dan yang tidak menjawab sebesar 4,17 persen.
“Itu data yang dihasilkan dari surveiJSI ya,” katanya.
Disebutkan, dengan margin of error sebesar 2,83 persen maka JSI meyakini pasangan Mualem - Dek Fadh akan ditetapkan sebagai pemenang oleh KIP nanti.
Temuan JSI ternyata sejalan dengan hasil yang dipublikasi KPU melalui link https://data-pemilu.pages.dev/ yang diakses pada tanggal 28 november pukul 07.30 WIB.
Tabulasi data KPU menunjukkan data suara yang terkumpul sudah mencapai 9.382 TPS dari 9.704 TPS atau sebanyak 96,68 persen TPS. Pada laman tersebut, pasangan 01 meraih 47,03 persen dan pasangan 02 sebanyak 52,97 persen.
Tanpa bermaksud mendahului KIP, JSI mengucapkan selamat kepada Mualem - Dek Fadh atas kemenangan ini. Semoga Muallem - Dek Fadh dapat membawa kejayaan bagi Aceh menyerupai masa keemas an di Zaman Iskandar Muda, Amiin. Sekali lagi Selamat dan selamat berjaya!!!