DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Steering Committee (SC) Musda ke - 12 Partai Golkar Aceh, Syukri Rahmat, menegaskan bahwa seluruh kader dan pengurus partai wajib menghormati keputusan internal partai terkait penetapan calon Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Aceh. Pernyataan ini disampaikan menanggapi maraknya penolakan dari sejumlah pengurus dan kader terhadap calon yang diusung oleh Ketua Umum Partai Golkar.
“Sah-sah saja jika ada pengurus atau kader yang menyuarakan penolakan, karena itu bagian dari dinamika demokrasi internal partai. Namun, ketika calon tersebut telah mendapat diskresi resmi dari Ketua Umum Partai, maka sebagai kader yang baik, kita wajib menerima dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab,” tegas Syukri secara eksklusif kepada Dialeksis (Jumat, 25/04/2025).
Syukri menekankan bahwa prinsip taat azas, taat nilai, dan taat peraturan harus menjadi landasan utama setiap kader. Menurutnya, Partai Golkar sebagai organisasi yang hierarkis tidak boleh terganggu kohesivitasnya oleh perbedaan pendapat yang tidak produktif.
“Kita harus ingat, loyalitas pada partai diuji di saat seperti ini. Jika sudah ada keputusan dari pimpinan tertinggi, tugas kita adalah menyatukan langkah, bukan malah memperkeruh suasana,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa mekanisme penunjukkan kandidat melalui diskresi Ketua Umum bukanlah hal baru, melainkan bagian dari kewenangan yang diatur dalam AD/ART partai.
“Proses ini sudah melalui pertimbangan matang, termasuk melihat kapabilitas dan elektabilitas calon untuk memastikan kemenangan Golkar di Aceh ke depannya. Kritik internal boleh disampaikan secara sopan melalui saluran yang tepat, bukan di ruang publik,” tambah Syukri.
Lebih lanjut, Syukri mengajak seluruh kader untuk memprioritaskan soliditas jelang Musda ke-12 yang akan digelar akhir bulan ini.
“Momentum Musda ini harus menjadi ajang menunjukkan kedewasaan berpolitik. Jangan sampai perbedaan pendapat kecil justru mengancam tujuan besar partai, yaitu mengembalikan Golkar Aceh sebagai kekuatan politik utama di tingkat lokal maupun nasional,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Musda ke-12 Partai Golkar Aceh akan menentukan arah kepemimpinan partai untuk lima tahun ke depan. Syukri berharap seluruh pihak dapat menjaga marwah partai dengan menghindari polemik yang berpotensi memecah kesatuan kader. “Kita semua punya satu tujuan: Golkar menang, rakyat sejahtera,” tutupnya.