kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / TM Zulfikar: Visi Misi Mualem-Dek Fadh Untuk Upaya Kelestarian Lingkungan Lebih Tegas

TM Zulfikar: Visi Misi Mualem-Dek Fadh Untuk Upaya Kelestarian Lingkungan Lebih Tegas

Sabtu, 23 November 2024 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indri

TM Zulfikar, seorang pemerhati lingkungan Aceh. [Foto: dokumen pribadi untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2024-2029, masyarakat diingatkan untuk mencermati visi dan misi pasangan calon. Salah satu isu penting yang perlu mendapatkan perhatian adalah kelestarian lingkungan Aceh di masa depan.

TM Zulfikar, seorang pemerhati lingkungan Aceh, menyoroti pentingnya memastikan bahwa visi dan misi yang diusung pasangan calon selaras dengan harapan masyarakat. Jika sudah sesuai, langkah berikutnya adalah mengawal pelaksanaannya, terutama dalam hal menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

"Dari visi dan misi pasangan calon nomor urut 02, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh), terlihat komitmen mereka terhadap isu lingkungan," ujar Zulfikar dalam keterangannya yang diterima Dialeksis.com, Sabtu (23/11/2024).

Ia menyebutkan bahwa visi "Aceh Islami, Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan" yang diusung Mualem dan Dek Fadh sangat menekankan pembangunan berkelanjutan.

Pada misi ketujuh mereka, pasangan calon ini secara eksplisit menyatakan komitmen untuk "Memelihara kelestarian lingkungan hidup dan ekosistemnya." Menurut Zulfikar, konsep berkelanjutan ini mengacu pada pembangunan yang tidak hanya memperhatikan generasi saat ini tetapi juga menjamin keadilan bagi generasi mendatang.

"Kelestarian lingkungan harus menjadi prioritas, karena apa yang kita nikmati hari ini harus bisa diwariskan kepada anak cucu kita nanti," tambah mantan Direktur Walhi Aceh itu.

Isu lingkungan memang menjadi tantangan besar bagi Aceh yang dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya. Oleh karena itu, Zulfikar menilai bahwa Pilkada ini adalah momentum penting untuk menentukan masa depan lingkungan hidup Aceh.

“Masyarakat memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya memilih pemimpin yang berkomitmen, tetapi juga terus mengawasi dan mengadvokasi kebijakan yang ramah lingkungan,” pungkasnya. [in]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda