Totok Haryono: Memilih Kotak Kosong Berarti Publik Tidak Kehendaki Paslon Jadi Pemimpin
Font: Ukuran: - +
Anggota Bawaslu Totok Haryono dalam kegiatan Merajut Konsolidasi KIPP Jawa Timur di Era Stagnasi, di Jawa Timur, Sabtu (28/9/2024). [Foto: Humas Bawaslu]
DIALEKSIS.COM | Surabaya - Anggota Bawaslu Totok Haryono mengungkapkan kotak kosong adalah pilihan pemilih sebagai bentuk tidak menghendaki calon peserta pemilihan.
“Kotak kosong adalah pilihan yang dipilih oleh pemilih sebagai bentuk tidak menghendaki calon peserta pemilihan sebagai pemimpin,” ungkap Totok dalam kegiatan Merajut Konsolidasi KIPP Jawa Timur di Era Stagnasi, di Jawa Timur, Sabtu (28/9/2024).
Totok mengatakan memilih kotak kosong dan tidak memilih memiliki nilai yang berbeda, oleh karena itu masyrakat harus datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih walaupun itu pilihnya kotak kosong.
“Tidak memilih berbeda dengan memilih kotak kosong, tetap dihitung sedangkan yang tidak memilih di masukan ke dalam kategori golongan putih (golput), olah karena itu datang ke TPS dan lakukan pencoblosan,” ucap Totok.
Dia juga mengingatkan, untuk mengawasi konstentasi atau pemilihan serentak di daerah masing-masing termasuk di daerah yang melawan kotak kosong.
“Kejahatan yang tertinggi dalam demokrasi yaitu mencuri suara, menjadi musuh bersama kita termasuk di daerah Jawa Timur yang melawan kotak kosong juga,” katanya
Diketahui dalam Pemilihan Serentak Tahun 2024, berdasarkan data KPU hingga tanggal 28 September 2024 ada 31 daerah dengan pasangan calon tunggal yang artinya akan melawan kotak kosong. [*]
- Sekjend ISAD Ajak Pendukung Kandidat Jaga Persatuan dan Hindari Caci Maki di Pilkada Aceh
- Waspada Janji Manis Pengangkatan ASN P3K di Pilkada Gayo Lues
- Adi Marsiela Tekankan Pentingnya Bentuk Ekosistem Lokal untuk Cek Fakta Pilkada
- Daftar Susunan Tim Pemenangan Bustami-Fadhil Rahmi untuk Pilkada Aceh 2024