Usman Lamreung: Propaganda di Pilkada Aceh 2024 Harus Diwaspadai
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Usman Lamreung, seorang pengamat politik dan akademisi dari Universitas Abulyatama mengatakan bahwa situasi politik menjelang Pilkada Aceh semakin dinamis.
Hanya sehari sebelum digelarnya debat kandidat, muncul pemberitaan di berbagai media yang menyebutkan potensi kerawanan Pilkada Aceh.
Saat debat berlangsung, terjadi kericuhan yang bermula dari temuan alat bantu elektronik. Temuan ini sebenarnya sudah diingatkan oleh tim Paslon 02 kepada penyelenggara (KIP), tetapi respons KIP terkesan lambat, sehingga memicu protes.
Akibat protes tersebut, debat dihentikan sementara untuk memberi ruang bagi diskusi antara kedua tim dan KIP. Setelah mencapai kesepakatan, KIP menegaskan bahwa penggunaan alat elektronik dilarang dan menyatakan rencana untuk melanjutkan debat.
Namun, debat akhirnya dibatalkan oleh KIP dengan alasan waktu siaran langsung sudah habis. Keputusan ini memicu ketidakpuasan dari tim Paslon 01, yang berujung pada ketegangan di lokasi.
Aparat keamanan kemudian turun tangan untuk menenangkan situasi dan meminta semua pihak meninggalkan gedung. Tim pendukung Paslon 02 keluar lebih dahulu secara tertib tanpa insiden.
"Kami menduga kericuhan yang terjadi dalam debat tersebut merupakan bagian dari skenario tertentu," kata Usman Lamreung kepada Dialeksis.com, Rabu, 20 November 2024.
Dikatakan, hal ini bisa jadi terkait dengan pernyataan sebelumnya tentang Pilkada Aceh yang rawan dan membutuhkan tambahan aparat keamanan.
Provokasi yang diduga diarahkan kepada pendukung Paslon 02 tampaknya tidak berhasil memancing respons negatif karena berhasil diredam.
Namun, isu ini kemudian diangkat di media dan media sosial, dengan narasi yang seolah-olah menyudutkan Paslon 02 sebagai pemicu kericuhan.
"Kampanye di media semacam ini merupakan propaganda yang sengaja dimainkan untuk membangun opini publik bahwa Paslon 02 adalah pihak yang memulai kericuhan. Padahal, setiap peristiwa pasti memiliki penyebabnya," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa sebenarnya paslon 02 pada posisi sangat prima dan full performa semalam dan pendukungpun sangat kecewa debat terhenti sehingga berbagai hal penting yang akan dilakukan untuk bangun Aceh tertunda penyampaian semalam.
"Dengan sisa waktu kampanye yang tinggal beberapa hari, mari kita jaga kedamaian Pilkada Aceh. Wujudkan pilkada yang damai, bebas dari provokasi, dan tanpa penyebaran hoaks," tutupnya.