Jum`at, 05 September 2025
Beranda / Politik dan Hukum / Video Mahasiswa Joget Saat Demo di DPRK Aceh Singkil Viral, Korlap: Itu Ekspresi Kemarahan

Video Mahasiswa Joget Saat Demo di DPRK Aceh Singkil Viral, Korlap: Itu Ekspresi Kemarahan

Jum`at, 05 September 2025 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Koordinator aksi, Aidil Syahputra (tengah). Foto: for Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Aceh Singkil - Sebuah potongan video aksi mahasiswa di depan gedung DPRK Aceh Singkil viral di berbagai grup WhatsApp. Dalam video tersebut tampak sejumlah mahasiswa berjoget sambil menyanyikan lagu di hadapan anggota dewan dan pejabat Pemkab setempat.


Video itu menuai komentar negatif. Sebagian warganet menilai aksi mahasiswa tidak beretika dalam menyampaikan aspirasinya karena dilakukan di depan pejabat.

Koordinator aksi, Aidil Syahputra, menjelaskan bahwa video yang beredar hanya menampilkan sebagian kecil dari rangkaian aksi yang berlangsung pada Kamis, 4 September kemarin.

Menurut dia, joget itu merupakan bentuk ekspresi mahasiswa terhadap kekecewaan atas kinerja pemerintah daerah.

“Video yang beredar itu hanya potongan dari aksi kemarin. Itu ekspresi dan kemarahan kami terhadap pimpinan daerah yang kami anggap lalai dan lamban dalam bekerja,” ujar Aidil kepada Dialeksis, Jumat (5/9/2025).

Aidil menegaskan yang seharusnya menjadi perhatian publik bukan soal joget, melainkan substansi tuntutan mahasiswa.

“Poin-poin tuntutan itulah yang penting kita kawal bersama agar benar-benar direalisasikan,” tegasnya.

Aksi tersebut diikuti puluhan mahasiswa yang tergabung dari Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Abdur Rauf (STAISAR) Aceh Singkil, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Mereka membawa spanduk bertuliskan “Aceh Singkil Gelap” dan sejumlah poster tuntutan lain.

Setidaknya ada 11 tuntutan yang disuarakan, di antaranya:

Mendesak DPR RI mempercepat pengesahan RUU Perampasan Aset. Meminta DPRK membentuk pansus transparansi tunjangan serta mengawasi aspirasi mahasiswa. Mendesak peningkatan pengawasan Syariat Islam.

Selanjutnya, mendesak pembentukan pansus transparansi Dana CSR dan pelanggaran perusahaan. Menuntut penyelesaian persoalan PPPK yang diduga sarat lulusan siluman. Menarik TNI dari pengamanan sipil dan menghentikan kriminalisasi demonstran.

"Itulah beberapa tuntutan kami kemarin. Jadi, joget-joget itu hanya bentuk ekspresi kemarahan atas penderitaan masyarakat hari ini yang dilakukan oleh pemerintah daerah Aceh singkil. Aksi kami tetap bagian dari solidaritas nasional, tanpa mengenyampingkan persoalan daerah," pungkasnya. 

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
pelantikan padam
sekwan - polda
damai -esdm
bpka