Festival Sastra Pidie, Dorong Pengembangan Budaya dan Sastra bagi Generasi Muda Aceh
Font: Ukuran: - +
Bunda Literasi Kabupaten Pidie, Saptati Rengganis, S.P, menyerahkan hadiah kepada para pemenang juara I lomba cerpen. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Festival Sastra Pidie 2004 yang diselenggarakan Yayasan Seumangat Bina Ukhwah dari bulan September sampai Oktober 2024. [Foto: dok. YSBU]
DIALEKSIS.COM | Sigli - Sastra memiliki peran penting dalam memperkaya dan mendukung kehidupan budaya dan intelektual masyarakat. Hal inilah yang mendasari dilaksanakannya festival dan berbagai perlombaan sastra dan budaya untuk para generasi muda di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya.
Melalui festival dan perlombaan sastra dan budaya, generasi muda diharapkan memiliki kemampuan untuk terus menjaga dan mengembangkan budaya dan sastra tidak hanya di Pidie tapi juga di Aceh.
“Untuk mengembangkan minat dan keterampilan sastra dan budaya di kalangan generasi muda, diperlukan program yang merangkul pendidikan kreatif sebagai alternatif untuk memicu para anak muda dekat dengan sastra dan budaya lokal. Karena itu kami coba menggelar berbagai kegiatan melalui ajang festival juga perlombaan terkait sastra dan budaya untuk para anak muda,” jelas Ketua Yayasan Semangat Bina Ukhwah, Rahmad Rizki, S.Kom, M.T.
Kegiatan dan perlombaan digelar sepanjang September sampai Oktober 2024 untuk para anak muda di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya ini berupa pelatihan menulis puisi, menulis cerpen, seni bertutur dengan versi lokal, menulis hikayat Aceh, dan bedah buku sastra karya penulis Aceh.
Selain itu juga digelar berbagai ajang lomba sastra dan budaya seperti lomba menulis puisi, cerpen, seni bertutur, menulis hikayat Aceh, juga bedah buku karya penulis Aceh, Ida Fitri. Setiap kategori lomba dan berbagai kegiatan memiliki tema yang relevan dengan pengalaman dan nilai-nilai budaya lokal.
“Kami berusaha mendekatkan isu-isu sastra dan budaya dengan pengalaman dan nilai-nilai budaya lokal agar budaya lokal tidak tergerus seiring perkembangan zaman. Karena itu kami merasa memiliki kewajiban untuk dapat mengenalkan sastra dan budaya lokal kepada para anak muda hari ini sedini mungkin melalui berbagai kegiatan ini,” lanjut Rahmad dalam rilis pers yang diterima Dialeksis.com, Sabtu (2/11/2024).
Menurut Rahmad, umpan balik yang mereka dapatkan dari berbagai kegiatan dan perlombaan, animo generasi muda di Sigli dikatakan Rahmad cukup tinggi jika dilihat dari jumlah peserta kegiatan dan lomba yang mendaftar dan ikut serta.
“Luar biasa tanggapan dan juga partisipasi yang kami dapatkan. Ternyata jika diberi ruang dan kesempatan kemudian ada satu wadah yang memfasilitasi juga mengakomodir ternyata para anak muda ini sangat antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan- kegiatan seperti ini,” ungkap Rahmad.
Rahmad berharap bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan agar pengenalan dan juga penguatan sastra dan budaya lokal tetap dapat berlanjut. Dalam melaksanakan kegiatan ini, Yayasan Semangat Bina Ukhwah Kabupaten Pidie mendapat bantuan dari Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud Ristek RI.
“Kami sangat berharap kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus didukung agar tidak terputus upaya-upaya kita bersama dalam mengenalkan sastra dan budaya pada generasi muda hari ini sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan sastra lokal dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni baik tulis maupun lisan,” harap Rahmad.
Atas nama Yayasan Semangat Bina Ukhwah, Rahmad mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan pemerintah Kabupaten Pidie, para akademisi, sastrawan dan para pegiat literasi terkait kegiatan-kegiatan ini.
“Sastra, seni dan budaya memiliki peran penting dalam membentuk karakter, nilai-nilai luhur, dan keberagaman. Kita dapat memperoleh wawasan dan inspirasi yang menumbuhkan gagasan-gagasan baru serta membentuk pola pikir kritis’” pungkasnya.
Para pengisi acara juga dewan juri Festival Sastra Pidie 2024 ini melibatkan para sastrawan dan penulis di Aceh, seperti Azhari Aiyub, Herman RN, Musmarwan Abdullah, Ayi jufridar, Raudhatul Valica, Ishfa Amsala, Aris Munandar, Suhaimi, Ida Fitri dan Raihan Lubis.
Sementara para pemenang lomba juara satu sampai tiga untuk berbagai kategori sebagai berikut:
1. Lomba cerpen: Fatia Arzakia (SMAN 1 Peukan Baro), Amira Suhailah (MAN 1 Pidie), Thaqia Asyifa Ahmad (SMAN 3 Unggul Sigli).
2. Lomba puisi: Salsabila (MAN 7 Pidie), Miftahul Jannah (SMAN 3 Unggul Sigli), Suti Anggriati Ramadhani (SMAN 3 Unggul Sigli). Pemenang Lomba seni bertutur, Syarkiatun Humaira (SDN 3 Teupin Raya), Bunayya Shaliha (SDIT Al Latif), Diva Zazkiani (SMPN 1 Mila).
3. Pemenang lomba hikayat: Syarifah Zaimah, SPd, M.Si (SDN 1 Beureunuen), David, S.Pd (SMPN 1 Delima), Harnia (TKIT Al-Latif). [*]