Minggu, 25 Mei 2025
Beranda / Gaya Hidup / Seni - Budaya / Kamus Bahasa Simolol Diluncurkan: Langkah Strategis Lestarikan Warisan Budaya Simeulue

Kamus Bahasa Simolol Diluncurkan: Langkah Strategis Lestarikan Warisan Budaya Simeulue

Sabtu, 24 Mei 2025 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Launching dan bedah buku "Kamus Bahasa Simolol" karya Ahsanul Amri dan tim, berlangsung meriah di Aula Lantai 3 Setdakab Simeulue, Sabtu (24/5/2025). Acara ini juga didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Simeulue dan Balai Bahasa Provinsi Aceh. [Foto: Prokopim Simeulue]


DIALEKSIS.COM | Sinabang - Bahasa Simolol, salah satu warisan budaya tak benda yang menjadi identitas masyarakat Simeulue, kini resmi terdokumentasi dalam bentuk buku kamus. 

Launching dan bedah buku "Kamus Bahasa Simolol" karya Ahsanul Amri dan tim, berlangsung meriah di Aula Lantai 3 Setdakab Simeulue, Sabtu (24/5/2025). Acara ini juga didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Simeulue dan Balai Bahasa Provinsi Aceh.

Bupati Simeulue, Mohammad Nasrun Mikaris, S.H., M.H., secara resmi melaunching buku kamus tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjaga dan melestarikan bahasa daerah. 

"Kamus ini bukan hanya buku, melainkan tonggak penting bagi pelestarian budaya dan identitas masyarakat Simeulue, khususnya penutur Bahasa Simolol," ungkap Bupati.

Bahasa Simolol sendiri dituturkan oleh masyarakat di tiga kecamatan, yakni Simeulue Tengah, Simeulue Cut, dan Teluk Dalam. Ketiga wilayah ini dahulu merupakan satu kesatuan administratif sebelum pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Acara peluncuran turut dihadiri oleh Wakil Bupati Nusar Amin, S.Pd., Ketua DPRK Simeulue Rasmanudin H Rahamin, S.E., Anggota DPR Aceh Ir. Iskandar, serta unsur Forkopimda, anggota DPRK Simeulue, Pj Sekda Dodi Juliardi Bas, S.STP., M.M., dan sejumlah pejabat daerah lainnya. Para tokoh masyarakat dan segenap undangan juga memberikan apresiasi atas terbitnya kamus ini.

Peluncuran Kamus Bahasa Simolol ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mendorong upaya literasi, dokumentasi, dan revitalisasi bahasa daerah di Kabupaten Simeulue. Lebih dari itu, ini menjadi simbol penting dalam menjaga kekayaan budaya lokal agar tetap hidup di tengah arus modernisasi. [s]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
hardiknas