LK Ara Seniman Gayo Terima Anugerah Budaya 2019
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Takengon- lelaki yang sudah berumur 82 tahun ini ahirnya mendapatkan anugerah kebudayaan dan maestro seni dari Dirjen Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Repubrik Indonesia tahun 2019.
LK Ara, seniman gaek yang masih terus berkarya menerima anugerah budaya setelah menerima surat pemberitahuan nomor; 2691/E6.5.TU/2019 yang ditandatangani oleh Direktur Warisan Dan Diplomasi Budaya Nadjamuddin Ramly tertanggal 8 September 2019.
"Benar. Alhamdulillah dan syukur kepada Allah atas anugerah ini," sebut LK Ara, ketika Dialeksis.com menghubunginya via selular, Kamis pagi (11/10/2019).
Pemberian penghargaan kebudayaan ini, sebagai bentuk apresiasi kepada perorangan, komunitas, dan pemerintah daerah, yang berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan Indonesia.
Para penerima anugrah akan mendapatkan piagam, plakat dan sejumlah uang yang ditransfer ke rekening masing-masing penerima anugrah.
LK Ara sudah banyak melahirkan karya karya, khususnya syair dan puisi. Lekaki yang masih energik dengan n puisi diusia senja ini, lahir di Kute Lintang, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah pada 12 November 1937.
Dia merupakan seniman, penyair legendaris tanah Gayo dan penyair di Indonesia. Dia telah mengorbitkan sejumlah nama ceh-ceh didong dari Gayo, hingga dikenal luas di Indonesia bahkan manca negera. Banyak ceh yang sudah dikenal, diantaranya To’et, Sali Gobal, Daman, Sahaq dan lainya.
Selain itu LK Ara juga sudah membuat sejumlah buku kumpulan puisi, reportase budaya, kritik sastra, dokumentasi sastra. Lekaki sudah berumur 82 tahun ini, telah melalangbuana diberbagai kota dan beberapa negara tetangga dalam kafasitasnya sebagai pelaku seni dan budaya.
Hasil kerja keras dan jurnalistik LK Ara telah membuat sejumlah karya-karya seniman Gayo menjadi bahan bacaan. Buku bukunya menjadi bahan bacaan berbagai kalangan, baik sekolah formal maupun perguruan tinggi.
Pada anugerah budaya Selasa (8/10/2019) di Jakarta, dia termasuk salah seorang menpatkan penghargaan budaya oleh Direktur Warisan Dan Diplomasi Budaya, dari 59 maestro budaya seluruh Indonesia.
"Saya akan tetap berkarya selagi Allah memberikan kesempatan dan kesehatan. Semoga generasi Gayo juga akan semakin banyak melahirkan karya karyanya," sebut lelaki yang sudah menerbitkan puluhan buku ini. (baga)