kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Seni - Budaya / Marhaban ya Ramadhan

Marhaban ya Ramadhan

Senin, 14 Mei 2018 20:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ampuh Devayan

Foto: Ist

Dialeksis.com - Ramadhan adalah bulan sayyidusysyuhur (penghulu) dari seluruh bulan dalam setahun. Itu sebabnya kedatangannya  sangat dinantikan dan selalu dirindukan setiap orang mukmin.  Sudah puluhan tahun kita mendapatkan bulan yang mulia ini, sesuai dengan karunia umur yang Allah swt berikan kepada kita untuk menikmati kehidupan dunia ini.

Namun perlu direnungkan, sudahkan kita merasa ada perubahan ataupun mendapat predikat Muttaqin (orang bertakwa) sebagaimana disebutkan di akhir ayat 183 dari surah Al-Baqarah, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa."

Sekarang bulan Ramadhan kembali berada diambang pintu, tinggal menghitung hari. Umat Islam sudah mulai mempersiapkan untuk menyambut tamu agung ini  seperti membersihkan tempat ibadah (Masjid dan Mushalla), membersihkan rumah serta kegiatan-kegiatan positif lainnya.  Apakah hanya sebatas itukah umat Islam menyambut bulan mulia ini?

Dalam hal menyambut dan memuliakan bulan Ramadhan yang setiap tahun datang menemui kita, Rasulullah saw  berkhutbah dengan sabdanya : "Wahai sekalian manusia, telah hampir (datang) kepada kalian bulan yang agung (bulan Ramadhan), bulan yang penuh berkah yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, inilah bulan yang Allah swt, mewajibkan puasa pada siang harinya dan disunnahkan qiyamullail pada malam harinya, barang siapa yang mendekatkan diri dengan Allah dengan melakukan amalan-amalan (ibadah) wajib di bulan yang lain, dan barangsiapa yang melakukan amalan (ibadah) wajib dibulan ini (Ramadhan), maka sama dengan melaksanakan tujuh puluh (70) ibadah wajib di bulan yang lain." (diriwayatkan dari Salman)

Bulan ramadhan adalah bulan membaguskan akhlak. Sebagaimana  Rasulullah Saw ketika memasuki bulan Ramadhan, menyerukan "Wahai umat manusia, barangsiapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini (Ramadhan) ia akan berhasil melewati Shirathal Mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.

Barangsiapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dibawah kekuasaannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, maka Allah akan meringankan pemeriksaannya pada hari kiamat. Barangsiapa yang menahan diri dari kejahatan di bulan ini, maka Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa yang memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada saat berjumpa denga-Nya. Barangsiapa yang selalu menyambungkan silaturrahim (persaudaraan) di bulan ini, maka Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Dan barangsiapa yang memutuskan silaturrahim (persaudaraan) di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya."

Dalam pesan-pesan Rasulullah Saw, tentang menyambut dan mengamalkan amalan-amalan bulan Ramadhan yang dikutip di atas, maka kita dapat memetik beberapa hikmah yang sangat penting dari ibadah puasa Ramadhan dalam membentuk sikap dan perilaku manusia sebagai makhluk sosial seperti : sikap sabar, disiplin, peduli kepada sesama manusia, mempererat persaudaraan (silaturrahim), beraklak yang terpuji dan sifat-sifat positif lainnya.

Akumulasi dari sifat-sifat positif inilah akan melahirkan pribadi muslim yang mendapat predikat Muttaqin (orang-orang ang bertaqwa) di sisi Allah swt. Dan takwa kepada Allah inilah merupakan tujuan kahir dari pelaksanaan ibadah puasa. Ciri orang bertaqwa itu, sebagaimana firman Allah swt, "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan Tuhan-Mu dan raihlah surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertakwaa-yaitu orang-orang yang selalu menginfakkan hartanya, baik diwaktu lapang maupun diwaktu sempit, dan orang-orang yang mampu menahan amarahnya, dan orang-orang yang selalu memaafkan (kesalah orang lain). Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan orang-orang yang apabila (terlanjur) melakukan perbuatan keji dan mendzalimi dirinya sendiri, maka ia (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang mengampuni dosa-dosa selain Allah. Dan mereka tidak mengulangi perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui."(Q.S: Ali Imran ayat 133-135)

Marhaban Ya Ramadhan, semoga ibadah puasa Ramadhan yang akan kita lakukan melahirkan seorang muslim yang bertaqwa, memiliki karekteristik Qurani yaitu mau menyisihkan hartanya untuk kaum fuqar wal masaakin (kepedulian sosial), mampu memenej emosinya (mengendalikan diri), menjaga dan memelihara lidahnya dari kata-kata kotor (berakhlak mulia), suka memaafkan kesalahan orang (mensucikan hati), selalu memohon ampunan (beristighfar) kepada Allah serta bertekad tidak mengulangi perbuatan dosa lagi. (redaksi)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda