DIALEKSIS.COM | Polandia - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (Menbud RI), Fadli Zon, menyampaikan pidato kunci yang menggugah dalam gelaran Indonesia-Poland Business Forum yang diadakan di Kota Gdańsk, Polandia. Dalam forum itu Menbud mengajak dunia usaha Polandia untuk berinvestasi di sektor budaya Indonesia.
Forum itu merupakan bagian penting dari peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Polandia, dan menghadirkan pelaku usaha dari berbagai sektor, mulai dari budaya dan industri kreatif, teknologi, agrikultur, maritim, hingga perbankan dan pariwisata.
Acara itu diselenggarakan berkat kolaborasi antara Polish Investment and Trade Agency, Pomerania Development Agency, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Warsawa. Salah satu sorotan utama forum ini adalah ajakan konkret dari Menbud Fadli Zon untuk menjadikan budaya sebagai pilar investasi strategis.
Fadli Zon menegaskan bahwa budaya bukan sekadar warisan, tetapi juga kekuatan ekonomi yang tumbuh cepat. Ia menyampaikan bahwa Indonesia kini siap membuka jalan bagi kolaborasi investasi internasional di sektor budaya dan industri kreatif.
“Saya hadir di sini dengan satu gagasan kunci: bahwa investasi di sektor budaya adalah investasi untuk masa depan. Karena Budaya menciptakan identitas, mendorong inovasi, dan membuka lapangan kerja. Indonesia siap menyambut mitra Polandia untuk membangun kemitraan strategis dan berkelanjutan,” ujar Fadli Zon, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (20/6/2025).
Fadli menyebut bahwa ekonomi kreatif Indonesia menyumbang sekitar USD80 miliar ke PDB nasional, dengan subsektor unggulan seperti film, gim digital, musik, animasi, kuliner, fesyen dan pariwisata berbasis budaya.
Fadli juga memperkenalkan berbagai inisiatif kelembagaan, seperti: Dana Indonesiana, instrumen pendanaan untuk mendorong produksi dan pelestarian budaya nasional, Danantara, lembaga investasi yang dirancang khusus untuk mendukung sektor-sektor strategis, termasuk budaya dan teknologi, dan Kawasan kreatif dan ruang pertunjukan budaya sebagai katalis pertumbuhan ekonomi lokal.
Salah satu proyek unggulan yang turut dipromosikan dalam forum ini adalah Bali Indah Cultural Park di Kota Słupsk, Polandia. Taman budaya miniatur Bali tersebut menjadi contoh konkret diplomasi budaya yang terintegrasi dengan peluang investasi. Proyek ini menyajikan atraksi wisata budaya Bali, seni pertunjukan, kuliner, hingga produk kriya, yang diproyeksikan menjadi magnet wisatawan Eropa Tengah dan Timur.
Langkah ini menandai transformasi cara Indonesia memposisikan budaya dalam diplomasi internasional. Budaya kini tidak hanya dijadikan alat promosi semata, tetapi juga sebagai sumber pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan keberlanjutan.
“Dengan hadirnya Danantara, peluang investasi menjadi semakin terstruktur dan terbuka, termasuk untuk proyek-proyek yang mengintegrasikan budaya, teknologi, dan pertumbuhan inklusif,” jelas Fadli.
Ia menekankan bahwa keterbukaan terhadap investasi asing tidak berarti melemahkan kedaulatan budaya, melainkan memperkuatnya melalui kemitraan yang adil, inovatif, dan berorientasi pada masa depan.
Fadli Zon menyampaikan ajakan terbuka bagi dunia usaha Polandia dan Eropa Timur Inilah waktunya untuk berinvestasi bagi masa depan bersama Indonesia.
”Sebuah masa depan yang digerakkan oleh budaya, diperkuat oleh inovasi, dan diarahkan untuk kemitraan yang setara dan berkelanjutan. Culture for the Future,” paparnya.
Indonesia-Poland Business Forum 2025 bukan hanya forum pertemuan bisnis, melainkan panggung strategis yang menunjukkan potensi budaya sebagai kekuatan lunak (soft power) yang berdampak nyata dalam perekonomian global.
Dengan forum ini, Indonesia menegaskan posisi budaya sebagai kekuatan strategis nasional, sekaligus menawarkan peluang kolaborasi konkret yang menjanjikan”dari Gdańsk hingga Słupsk, dari Jakarta hingga Bali, dan seterusnya menuju dunia.[*]