kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Seni - Budaya / Publik Mesir Terpukau Lihat Pengaruh Islam dalam Tarian Tradisional Aceh

Publik Mesir Terpukau Lihat Pengaruh Islam dalam Tarian Tradisional Aceh

Selasa, 10 April 2018 22:04 WIB

Font: Ukuran: - +


Foto: Kemlu.go.id

Dialeksis.com, Jakarta - Pada tanggal 1 – 7 April 2018, Indonesia telah beraprtisipasi dalam The 6th International Damanhour Folklore Festival di kota Damanhour, Mesir. Partisipasi Indonesia ini diwakili oleh Tim Kesenian dari Kabupaten Bireuen, Aceh. Tim Indonesia dalam hal ini menampilan tarian dan musik serta lagu yang sangat kental dengan nuansa Islami, yaitu Tarian Lima Rampak dan Rapai Aceh. Selain itu ditampilkan juga keunikan khasanah budaya dan kesenian Aceh melalui seni tutur atau hikayat Aceh.

Pada acara pembukaan, tanggal 1 April 2018, Tim Bireuen, selain tarian dan hikayat, publik Mesir juga dibuat terpukau dengan atraksi penyajian kopi Aceh dengan teknik khusus. Penonton bahkan juga dibeirkan kesempatan mencicipi kopi Gayo Aceh yang sangat terkenal dengan cita rasa dan aroma yang sangat memikat. Sebagaimana masyarakat Aceh, masyarakat Mesir juga merupakan penikmat kopi meskipun tidak memiliki perkembunan kopi. Saat ini lebih dari 75% kopi yang dikonsumsi di Mesir merupakan kopi impor dari Indonesia.

Tim Bireuen yang selanjutnya tampil kembali pada tanggal 5 dan 7 April 2018, senantiasa berhasil memukau lebih dari 500 penonton yang memedapati Damanhour Opera House, tempat berlangsungnya kegiatan festival. Penonton tidak hanya dihibur dengan keindahan dan keunikan tarian, musik dan seni tutur yang ditampilkan, namun juga terpukau dengan melihat pengaruh Islam yang sangat kental mewarnai kebudayaan Aceh.

Dubes RI untuk Mesir, Helmy Fauzy, menegaskan hal tersebut dengan menyatakan bahwa seni dan budaya Aceh yang menggabungkan unsur-unsur budaya lokal dan nuansa Islam sangat menarik bagi masyarakat Mesir. KBRI Kairo dalam hal ini sangat mendukung dan mengapresiasi partisipasi Tim Bireuen Aceh dalam festival ini. "Penampilan Tim Bireuen Aceh merupakan bagian dari diplomasi budaya, yang penting dalam meningkatkan wibawa Indonesia di dunia Internasional" ujar Dubes Helmy Fauzy.

Festival ini merupakan festival internasional ke-6 yang diorganisir oleh Kementerian Kebudayaan Mesir di kota Damanhour yang berjarak sekitar 3 jam dari Kairo, Ibukota Mesir. Untuk tahun ini terdapat 10 negara yang berpartisipasi dalam festival, antara lain Indonesia, Vietnam, Brasil, Nigeria, Sri Langka, Yordania, Lebanon dan China.

Partisipasi Tim Kesenian Bireuen ini dapat terselenggaran atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bureuen, Aceh serta Komite Seni dan Budaya Nusantara yang diketuai Mayjen TNI (purn) Hendardji Soepandji. (Kemlu.go.id)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda