Rektor ISBI Tekankan Pentingnya Bahasa Aceh sebagai Aset Budaya
Font: Ukuran: - +
Workshop Proposal Penelitian Bahasa dan Sastra dengan tema "Bahasa Aceh sebagai Aset," yang berlangsung pada Rabu (6/11/2024). [Foto: dok. ISBI Aceh]
DIALEKSIS.COM | Jantho - Sebagai aset budaya, bahasa Aceh perlu dijaga dan dikembangkan oleh berbagai pihak. Untuk itu, Program Studi Bahasa Aceh di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh mengadakan Workshop Proposal Penelitian Bahasa dan Sastra dengan tema "Bahasa Aceh sebagai Aset," yang berlangsung pada Rabu (6/11/2024).
Kegiatan itu dibuka oleh Rektor ISBI Aceh, Prof. Dr. Wildan, M.Pd, dan dihadiri oleh dosen, mahasiswa, serta peneliti yang fokus pada kajian bahasa dan sastra Aceh. Prof. Wildan menekankan pentingnya bahasa Aceh sebagai aset budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.
“Bahasa Aceh bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang memiliki nilai sejarah dan sosial tinggi. Maka, diperlukan usaha serius untuk mengangkat bahasa ini melalui penelitian dan kajian ilmiah,” ujarnya.
Workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai metode dan teknik penyusunan proposal penelitian di bidang bahasa dan sastra Aceh. Peserta mendapatkan bimbingan dari narasumber berpengalaman yang memaparkan berbagai pendekatan penelitian serta teknik pengumpulan dan analisis data dalam kajian bahasa dan sastra.
Kegiatan itu juga membuka ruang diskusi bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk berbagi gagasan tentang pelestarian bahasa Aceh di tengah derasnya arus globalisasi. Di akhir sesi, peserta diharapkan mampu menghasilkan proposal penelitian berkualitas yang dapat dikembangkan menjadi penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat dan kebudayaan Aceh.
Prof. Wildan berharap melalui kegiatan ini akan tercipta lebih banyak penelitian yang memperkaya literatur bahasa dan sastra Aceh.
“ISBI Aceh akan terus mendukung setiap upaya untuk melestarikan dan mengembangkan budaya daerah, terutama melalui pendidikan dan penelitian,” tambahnya.
Workshop ini merupakan langkah strategis ISBI Aceh dalam memperkuat peran bahasa Aceh sebagai aset budaya yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.[*]