Adinda Juara Favorit Nasional dalam Dunia Cerita, Ada Manusia Hebat Dibelakangnya
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Adinda Khairatul Uzma. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tidak semua manusia memiliki kemampuan untuk mengungkapkan isi hatinya. Apa yang ada dalam benak dan rongga jiwanya, ada kalanya sangat sulit untuk dituturkan, dikisahkan.
Ada kalanya isi ungkapan jiwanya dia kisahkan dengan linangan air mata, namun mereka yang mendengarnya biasa saja. Namun ada juga yang menuangkanya dalam tulisan, bahkan dia sempat menyediakan sapu tangan saat menulis, namun hasil karyanya tidak membuat pembaca meneteskan air mata.
Menuturkan kisah atau menuangkanya dalam bentuk tulisan membutuhkan penjiwaan dan keahliaan. Alur ceritanya jelas, menarik, dan punya magnitude untuk diikuti. Bila orang yang mendengar atau pembaca yang mengikuti bisa "terhanyut", maka seseorang punya keahliaan dalam berkisah, bertutur atau menulis.
Keahlian dalam menuturkan kisah ternyata dimiliki oleh anak bangsa dari ujung barat pulau Sumatera. Umurnya masih relative muda, baru duduk di bangku kelas V SD. Dia seorang gadis dan mungil. Namun ketika dia naik ke mimbar untuk bercerita, banyak yang terpesona dan terbuai oleh alur cerita dan gaya khasnya dalam berkisah.
Sosok itu adalah Adinda Khairatul Uzma atau yang akrab disapa Dinda, siswa kelas V SD-IT Arrahman, asal Nagan Raya yang telah banyak mengikuti beragam kontes cerita baik untuk level kabupaten, provinsi bahkan nasional.
Diusia yang masih sangat muda, patut diacungkan jempol atas prestasi yang telah diraihnya. Baru-baru ini ia berhasil meraih juara favorit tingkat nasional lomba bercerita yang diumumkan Kamis (9/9/2021).
"Dinda memang senang kalau bercerita, dinda merasa kalau lagi bercerita bisa menghibur banyak orang. Dinda merasa Tuhan memberikan skil dinda dalam bercerita, “ucapnya saat diwawancarai Dialeksis.com, Selasa (7/12/2021).
Gadis manis yang masih belia ini telah mengukir sejumlah prestasi. Dinda telah berhasil meraih 4 penghargaan besar di perlombaan bertutur atau bercerita diantaranya: Juara 1 di HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) Nagan Raya. Juara 1 tingkat Kabupaten Nagan Raya, Juara 1 tingkat provinsi Aceh dan juara Favorit tingkat Nasional
Sebagai manusia yang diberi Tuhan semangat dalam berjuang, Dinda tidak hanya puas sampai disitu dengan apa yang sudah diraihnya. Kedepan Dinda bertekad juga akan mencoba apapun perlombaan bercerita.
"InsyaAllah kalau masih diberi kesempatan pasti Dinda mau mencoba lagi," katanya, terdengar suaranya penuh semangat.
Atas prestasi yang telah diraih anak dari pasangan Darwis dan Linda Rivana mendapat apresiasi dari Pemkab Nagan Raya. Apalagi dia masuk dalam nominasi pavorit nasional. Pemkab Nagan Raya memberikan apresiasi melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kabupaten setempat.
Dinda atau ada yang menyapanya dengan Khairatul saat tampil di pentas nasional lomba tutur Anak Tingkat nasional mampu membius penonton. Baik yang menonton melalui aplikasi zoom di Aula Bappeda Nagan Raya yang disaksikan Bupati HM Jamin Idham, Sekda Ardimartha, Kadispursip Aceh Dr Edi Yandra dan pejabat Pemkab setempat, atau melalui live you tube.
Sosok gadis mungil ini tentu sudah mengharumkan nama Aceh dan membuat Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Nagan Raya bersyukur atas keberhasilan ini. Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Nagan Raya, Nila Kasma yang didampingi Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Linda Yunita menyatakan, pihaknya sangat bangga dengan prestasi diraih Adinda pada ajang lomba bertutur tingkat nasional tahun 2021.
Kesuksesan Dinda tentu tidak lepas dari kerja keras dan perjuangan sosok-sosok dibelakangnya. Salah satunya Kepala Bidang Pembangunan dan Pengembangan Perpustakaan Kabupaten Nagan Raya, Linda Yunita.
Ia adalah guru yang terus mendampingi Dinda saat tampil di Provinsi dan Nasional. Serta membimbing Dinda dalam pengembangan skill bercerita. Linda mengisahkan, selain menikuti lomba bercerita, sosok Dinda juga mencoba perlombaan lainnya seperti lomba baca puisi, mewarnai bahkan fashion show.
Disinggung soal kiat-kiat dalam bercerita, Linda mengungkapkan bahwa tidak ada tips latihan yang spesifik, namun dirinya lebih melatih Dinda dalam mengasah artikulasi agar lebih jelas terdengar.
Selebihnya, peran orangtua Dinda juga tidak pernah pudar dari mendukung sang buah hati. Dinda juga banyak berlatih di rumah bersama keluarganya secara otodidak.
Selama membimbing Dinda, ia tidak merasakan ada kendala apapun, karena Dinda adalah sosok anak yang optimis, tidak mood walaupun sudah lelah.
Selain Dinda, ada beberapa kandidat dari sekolah yang akan ikut diperlombakan, namun pada akhirnya pihak sekolah memilih Dinda untuk mewakili Nagan Raya saat akan bertanding di tingkat Provinsi Aceh.
Linda punya harapan besar kepada anak-anak didiknya, ia menginginkan agar semua anak-anak khususnya di Nagan Raya mencintai buku dengan cara membaca, memahami dan mengambil ilmu di dalam buku tersebut.
"Lewat lomba bercerita seperti ini, kami mengharapkan anak-anak lebih berminat untuk mengunjungi perpustakaan Kabupaten Nagan Raya untuk membaca buku yang sangat beragam jenisnya," demikian harapan Linda.
Hal itu, sebut Linda, agar mutu pendidikan di Nagan Raya dapat jauh lebih meningkat dan lebih baik lagi kedepannya. Serta dapat dijadikan contoh oleh sekolah lainnya di Aceh. Karena cinta akan literasi itu mahal, jika tidak dilatih sejak dini maka akankah kita ingin melihat generasi kita yang miskin literasi?
Dinda dalam setiap penampilan bertuturnya punya misi dan pesan yang terkandung didalamnya, bukan hanya sekedar cerita biasa saja. Contohnya, pada event Selasa (07/09/2021) Khairatul Uzma menceritakan tentang kisah kue karah.
Kue yang menjadi kue adat bagi masyarakat Aceh yang dulu bentuk bulan dan lipat dua. Kue itu saat ini dirangkai menjadi persegi tiga dan menjadi kue adat yang melambangkan perdamaian khususnya bagi masyarakat kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh.
Tidak semuanya manusia memiliki keahlian yang dimiliki oleh orang lain. Gadis mungil kelas V SD IT Arrahman, asal Nagan Raya ini misalnya, dia mampu bertutur dengan baik, menyampaikan kisah yang mengundang kagum penonton yang menyaksikanya.
Namun keberhasilan seseorang sangat sulit ditemukan bila tidak ada sosok pendamping yang tekun menuntunya, serta berlatih dengan giat. Dibalik suksesnya seseorang pasti ada orang yang menuangkan rasa cintanya dalam melatih dan mendukungnya.
Adinda Khairatul Uzma sudah mengharumkan nama Aceh karena kemampuanya dalam tutur, menuang isi hati dalam alur kisah. Tidak mudah menjadi penutur favorit nasional, namun ternyata di ujung barat pulau Sumatera ini ada putri Aceh yang mampu membuai penonton.