kip lhok
Beranda / Sosok Kita / Agusni AH: Dari Pena Jurnalis ke Kursi Ketua KIP Aceh

Agusni AH: Dari Pena Jurnalis ke Kursi Ketua KIP Aceh

Minggu, 13 Oktober 2024 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Ketua KIP Aceh Agusni AH. Foto: Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Takdir rezeki memang tak pernah bisa ditebak. Hal ini terbukti dari perjalanan karier Agusni AH, pria kelahiran Lancang Barat yang kini dipercaya memimpin Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh. Sosok yang dikenal rendah hati ini telah melakukan lompatan besar dari posisinya sebagai Wakil Ketua KIP Aceh, menggantikan Saiful yang sebelumnya menjabat sebagai ketua.

Agusni AH, pria berusia 51 tahun ini, memiliki rekam jejak yang menarik untuk diulas. Dengan latar belakang jurnalistik yang kuat, ia telah membuktikan diri sebagai sosok yang mampu memadukan ketajaman pena dengan keahlian manajerial dalam dunia kepemiluan.

"Selama saya mengenalnya, Bang Agusni memang sangat pandai berkomunikasi. Hal ini sangat dibutuhkan oleh kelembagaan KIP Aceh," ujar Putra Zulfirman, Ketua PWI Kota Langsa, dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Dialeksis, Minggu (13/10/2024).

Putra menambahkan, "Cara Bang Agusni mampu merajut hubungan lintas sektor ketika menjadi ketua PWI dua periode di Langsa sungguh mengesankan. Ini adalah kualitas yang akan sangat bermanfaat dalam posisinya yang baru."

Perjalanan Agusni dari dunia jurnalistik ke arena kepemiluan bukanlah sebuah kebetulan. Sejak tahun 2001, ia telah berkecimpung dalam berbagai peran kunci di media nasional dan internasional. Mulai dari wartawan Harian WASPADA Medan, hingga menjadi stringer untuk kantor berita ternama seperti Reuters dan Kyodo.

Namun, bukan hanya kepiawaiannya dalam berkomunikasi yang membuat Agusni dianggap cocok memimpin KIP Aceh. Putra menegaskan, "Agusni juga memiliki ketegasan yang tunduk dan taat terhadap aturan. Ini membuat banyak pihak menilai integritas dan profesionalismenya sangat dijunjung tinggi."

Latar belakang pendidikan Agusni di bidang ekonomi dari Universitas Samudera juga memberikan fondasi yang kuat dalam memahami kompleksitas manajemen organisasi. Pengalamannya sebagai Ketua KIP Kota Langsa selama dua periode (2008-2013 dan 2013-2018) telah membuktikan kemampuannya dalam mengelola lembaga kepemiluan di tingkat kota.

"KIP Aceh membutuhkan sosok yang tidak hanya paham akan seluk-beluk pemilu, tetapi juga mampu menjembatani berbagai kepentingan tanpa mengorbankan integritas lembaga," tambah Putra.

Tantangan terbesar bagi Agusni menurut Putra dalam posisinya yang baru adalah memastikan penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, dan transparan di Aceh - sebuah daerah dengan dinamika politik yang unik. Dengan pengalaman yang ia miliki, banyak pihak optimis Agusni mampu membawa angin segar dalam kepemimpinan KIP Aceh.

Sebagai penutup, Putra berpesan, "Kami berharap Bang Agusni tetap menjaga semangat jurnalistiknya dalam memimpin KIP Aceh. Keterbukaan informasi dan komunikasi yang baik dengan publik akan menjadi kunci kesuksesan tugasnya ke depan."

Kini, semua mata tertuju pada langkah-langkah awal Agusni AH di kursi kepemimpinan KIP Aceh. Akankah ia mampu memenuhi ekspektasi dan membawa perubahan positif dalam lanskap pemilu di Aceh? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda