Aminullah, Sosok Walikota Merespon Cepat Berbagai Persoalan Masyarakat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Baga
Aminullah Usman, Walikota Banda Aceh. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aminullah Usman dapat dinobatkan sebagai Walikota yang merespon cepat berbagai persoalan masyarakat. Menata Banda Aceh, ibukotanya Provinsi Aceh untuk lebih baik ke depanya.
Penobatan itu tidaklah berlebihan, karena tim kerja Walikota ini mampu mewujudkan obsesi dalam mengatasi persoalan masyarakat. Katakanlah kini upaya memberantas rentenir khususnya kepada pedagang kecil sudah membuahkan hasil.
Dia juga dianggap berhasil menata pasar Al Mahirah, membantu pedagang, sekaligus memperindah tatanan kota Banda Aceh. Demikian dengan persoalan air bersih untuk warga, layanan publik ini semakin lama semakin membaik dirasakan masyarakat.
Catatan Dialeksis.com, Aminullah sudah dinobatkan sebagai pemimpin yang berhasil memangkas sepak terjang para rentenir yang selama ini menjerat pada pedagang kecil di pasar. Karyanya dalam membantu pedagang, telah mengangkatnya sebagai sosok pemberantas rentenir.
Maka tidaklah heran bila Aminullah mendapat undangan menjadi narasumber dalam berbagai kegiatan untuk menjelaskan bagaimana usahanya memberantas rentenir.
Dari catatan berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Survei Independen Yayasan Rumah Harta Umat, bekerja sama dengan ASA Solution, praktik rentenir di Kota Banda Aceh terus menurun beberapa tahun terakhir.
Pada 2018 persentase praktik rentenir di Kota Banda Aceh sebanyak 80 persen, kemudian pada 2019 turun menjadi 14 persen, sedangkan pada 2020, praktik rentenir yang tersisa hanya dua persen. Sebuah prestasi yang luar biasa.
Aminullah membagi kiat, menurutnya, penurunan praktik rentenir ini tidak terlepas dari berdirinya Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Mahirah Muamalah sejak 15 Desember 2017 silam. Dalam rangka memutuskan mata rantai dengan rentenir, LKS Mahirah sangat berperan.
Lembaga ini bukan hanya berupaya memberantas rentenir, namun hadirnya LKMS Mahirah Muamalah bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umat, khususnya pelaku usaha mikro dan menengah.
Banyak keunggulan yang ditawarkan oleh LKMS Mahirah Muamalah terhadap pelaku UMKM, seperti kemudahan administrasi, proses cepat dengan margin rendah, tidak ada biaya administrasi dan provisi di awal serta termasuk tidak ada denda keterlambatan, layanan antar jemput pembiayaan serta pembiayaan tanpa agunan.
Menurut Aminullah, hadirnya LKMS Mahirah Muamalah mendorong bangkitnya UMKM di Banda Aceh. Hal ini terbukti dari pertumbuhan UMKM di Banda Aceh dari tahun 2017-2021 meningkat tajam.
Aminullah menjelaskan, pada 2017, UMKM di Kota Banda Aceh berjumlah 8.255. Jumlah tersebut terus naik hingga 2021, dengan total UMKM di Kota Banda Aceh mencapai 16.950. Sejak tahun 2017 sampai sekarang, kenaikan di sektor UMKM sebanyak 100 persen lebih, ungkapnya.
Walikota menilai, praktik rentenir justru menghambat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Hal itu disebabkan, keuntungan yang diambil oleh rentenir ini minimal 30 persen. Jadi tidak ada keuntungan yang bisa disisihkan untuk mengembangkan usaha oleh pelaku ekonomi.
Melihat keberhasilan itu, Qanun tentang praktik rentenir harus ada untuk menjamin kelangsungan perputaran ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Pemerintah akan menerapkan regulasi tentang praktik rentenir.
Pelanggar regulasi ini akan dikenakan hukuman sesuai dengan qanun, mendapat hukuman cambuk misalnya. Aminullah menjanjikan Qanun ini akan dapat diimplementasikan pada tahun 2022 nanti. Qanun ini merujuk Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS).
Maka tidaklah heran, bagi pelaku UMKM khususnya di pasar Al Mahirah, Aminullah diangap sebagai sosok yang peduli kepada kaum lemah untuk bangkit. Hal itu dikarenakan atas keberhasilannya memberantas rentenir di Kota Banda Aceh.
Tidak ada lagi pelaku UMKM yang harus menggadaikan harta benda miliknya untuk menutupi bunga utang akibat pinjamanya kepada rentenir. Maka wajar bila Aminullah mendapatkan penghargaan Indonesia Vision Leader yaitu kategori leader Microfinance Empowerment, dan telah melakukan talkshow siaran langsung MNC TV untuk inspirasi ditingkat Nasional.
Bahkan, Walikota merencanakan pemasangan jaringan internet di Pasar Al-Mahirah di Lamdingin. Jika rencana ini diwujudkan, maka ini termasuk langkah maju digitalisasi pasar rakyat dan UMKM. Karena di pasar Al-Mahirah tempatnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Demikian dengan soal layanan air bersih dan sejumlah layanan publik lainnya, Banda Aceh kini semakin memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Peran PDAM Tirta Daroy untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih, kinerjanya semakin menyentuh hati masyarakat.
Upaya untuk mewujudkan Banda Aceh menjadi Kota “Gemilang” terus dilakukan oleh sosok pemimpin yang berusaha menjawab keinginan masyarakat. Walau semuanya harus melalui proses dan kesabaran, butuh waktu dan keseriusan, namun secara bertahap, Aminulah sudah mulai melakukannya. Responnya cepat. ** (Bahtiar Gayo)