Beranda / Sosok Kita / Anak Pulau Simeulue Raih Juara Internasional dan Dapat Beasiswa Dikti

Anak Pulau Simeulue Raih Juara Internasional dan Dapat Beasiswa Dikti

Kamis, 28 November 2019 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Arifan Lastori (kiri) dan Miru Arjo Love Frianos (kanan), memenangkan kompetisi Karya Tulis Perencanaan Bisnis skala Internasional. (Foto: IST/Dialeksis.com)


DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Keterbatasan bukanlah penghalang dalam meraih mimpi. Bekerja keras dan tidak menyerah saat gagal adalah kuncinya.

Begitulah prinsip Arifan Lastori, putra inovatif dari Pulau Simeulue, salah satu kabupaten 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di Aceh yang berhasil memenangkan Karya Tulis Perencanaan Bisnis tingkat Internasional.

Arifan yang merupakan mahasiswa Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh ini berhasil mengalahkan puluhan kampus di babak penyisihan dan berhasil mengungguli lima kampus ternama lainnya di babak final.

"Alhamdulillah, bersyukur sekali bisa berdiri di puncak pencapaian ini," kata Arifan saat diwawancara Dialeksis.com, Kamis (28/11/2019).

Bersama temannya, Miru Arjo Love Frianos, Mahasiswa Prodi Agroteknologi UTU, Arifan berhasil mengalahkan kampus sekelas Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Brawijaya Malang dan Universiti Malaysia Terengganu.

"Kita membuat produk berupa pupuk organik multifungsi. Selain penyubur, pupuk ini juga difungsikan sebagai pengendali penyakit pada tanaman (pestisida)," kata Arifan saat ditanya produk inovatifnya bernama Jimat Sakti yang memenangkan kompetisi karya tulis skala internasional itu.

Pengumuman dilakukan bersamaan dengan UTU Award di Meulaboh pada Sabtu, 16 November 2019 lalu.

Tidak cukup dengan guyuran hadiah Rp 15 juta, Arifan dan Miru juga mendapat hadiah beasiswa dari Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti) berupa kuliah selama satu semester di luar negeri.

Meski belum diumumkan ke mana negara yang akan dituju, Arifan mengaku senang atas apresiasi ini.

"Saya sudah gagal sebanyak delapan kali mengikuti kompetisi yang sama. Bahagia sekali rasanya sudah sampai di titik ini," ucap Arifan meluapkan kegembiraannya.

Putra dari Zainun (Alm) dan Lastiniar ini berharap, anak-anak muda di Aceh jangan pernah berhenti bermimpi dan jangan menyerah saat gagal. Menurutnya, bisa jadi setelah gagal itu ada jatah sukses di depan sana.

"Gagal di percobaan pertama, bisa jadi kesempatan sukses kita di percobaan kedua atau selanjutnya. Intinya jangan menyerah, sebab kerja keras tidak akan pernah mengkhianati hasil," kata Arifan semangat.

Ia juga terus berupaya ke depan agar melahirkan inovasi-inovasi lain yang sekiranya bermanfaat bagi masyarakat dan orang banyak.

"Terus berusaha, pantang mundur dan terus semangat saat orang lain pesimis. Kelak kita akan jadi pembeda di antara yang lain," pungkasnya.

Arifan Lastori merupakan alumnus SDN 12 Teupah Selatan, SMPN 6 Teupah Selatan dan SMKN 1 Salang. Ia menyelesaikan seluruh pendidikannya di Pulau Simeulue dan kini sedang menyelesaikan S1 di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh.

Semangat, optimisme dan kerja keras seorang Arifan layak dijadikan panutan bagi para milenial di Aceh dan di negeri ini dalam meraih mimpi ke depan. (Sara Masroni)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI