Saepul Uyun Sujati, Jaksa Pembawa Inovasi Digital di Tanah Borneo
Font: Ukuran: - +
Saepul Uyun Sujati meraih Adhyaksa Awards 2024 untuk kategori Jaksa Inovatif dalam Penegakan Hukum. Foto: Detik.com
DIALEKSIS.COM | Nasional - Di sudut Kalimantan yang jauh dari hiruk-pikuk ibu kota, seorang jaksa muda bernama Saepul Uyun Sujati tengah mengukir prestasi. Pria 36 tahun ini, yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan (PB3R) di Kejaksaan Negeri Kutai Barat, baru saja meraih Adhyaksa Awards 2024 untuk kategori Jaksa Inovatif dalam Penegakan Hukum.
Prestasi ini bukanlah sekadar kebetulan. Saepul, dengan latar belakang sarjana hukum, telah membuktikan bahwa inovasi bisa lahir dari kebutuhan sehari-hari. Tanpa latar belakang IT, ia berhasil menggagas sistem digitalisasi barang bukti yang kini menjadi kebanggaan Kejari Kutai Barat.
Penyerahan trofi kepada Saepul Uyun Sujati dilakukan oleh Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Febrie Adriansyah
"Saya buat suatu inovasi itu pertamanya untuk mempermudah diri saya, mempermudah pekerjaan di bidang saya," ungkap Saepul dengan rendah hati. Idenya sederhana namun brilian: menerapkan QR Code pada setiap barang bukti. Sistem ini memungkinkan akses cepat ke informasi penting seperti identitas barang bukti, jadwal sidang, hingga foto barang bukti, hanya dengan sekali pindai.
Inovasi Saepul bukan hanya efisien, tapi juga revolusioner dalam konteks pekerjaan kejaksaan yang sering kali dipandang kaku dan konvensional. "Kalau ada barcode kita bisa scan dari mana pun. Jadi informasi soal identitas dari barang bukti, jadwal sidang, putusan, nama terdakwa, jenis barbuk, foto barang bukti ada semua," jelasnya, menggambarkan kemudahan yang ditawarkan oleh sistem barunya.
Meski mengaku tak menyangka akan mendapat penghargaan, Saepul tetap rendah hati. Baginya, inovasi ini hanyalah bagian dari tugasnya sebagai jaksa. "Saya juga nggak menyangka juga sampai sini, karena dari awal saya niatnya kerja," ujarnya.
Saepul mewakili generasi baru jaksa Indonesia yang tidak puas dengan status quo. Ia membuktikan bahwa di tengah keterbatasan, inovasi bisa lahir dari niat baik untuk memudahkan pekerjaan dan melayani masyarakat dengan lebih baik.
Melalui prestasinya, Saepul berharap dapat menginspirasi rekan-rekan sejawatnya. "Mudah-mudahan bisa memberikan semangat kepada jaksa-jaksa lain untuk berkreasi dan inovatif," ucapnya penuh harap.
Kisah Saepul Uyun Sujati adalah potret seorang abdi negara yang tidak hanya menjalankan tugas, tapi juga berani berinovasi. Di tangannya, teknologi sederhana menjadi alat untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penegakan hukum. Dari pojok Kalimantan, ia membuktikan bahwa perubahan positif bisa dimulai dari hal-hal kecil, asalkan ada kemauan dan kreativitas. [detik.com]