Safrizal Putra Aceh 'Berkibar' Di Kemendagri
Font: Ukuran: - +
Tuhan sudah menentukan perjalan hidup seorang hamba di muka bumi ini. Rencana manusia tidak selamanya dikabulkan yang maha kuasa. Ada kalanya Tuhan menyimpan sesuatu di luar nalar dan akal manusia.
Dr. Drs. Safrizal Z.A, MSi misalnya, sebelumnya dia disebut sebut sebagai kandidat Sekda Aceh, masuk dalam 10 nama calon Sekda. Lelaki ahli dalam ilmu pemerintahan ini ternyata belum mendapat kepercayaan mengabdikan diri di tanah kelahiranya.
Namun tidak menjadi Sekda Aceh, justru dia dipercayakan sebagai pejabat eselon I. Mendagri melantiknya sebagai Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Rencana Tuhan lebih sempurna dari keinginan manusia. Putra dari Drs. Zakaria Ali atau lebih dikenal dengan panggilan Cut Lem, kelahiran Banda Aceh, 1970, sudah menambah khazanah manusia pilihan dari Aceh yang menggoreskan sejarah di level nasional.
Safrizal merupakan alumnus STPDN Jatinangor, IIP Jakarta, dan program Pasca Sarjana UNPAD-IIP Program Magister Ilmu Sosial Bidang Kajian Utama (BKU) Ilmu Pemerintahan. Putra Aceh ini pada medio 2019 meraih gelar doctor di IPDN dengan prestasi yang membanggakan.
Dari catatan yang berhasil Dialeksis.com dapatkan, Dr. Drs. Safrizal Z.A M. Si, awal mula menekuni dunia Pegawai Negeri Sipil (PNS), menjabat sebagai lurah pada tahun 1995 di Kota Lhokseumawe. Empat tahun kemudian dipercayakan sebagai sekretaris camat Makmur, Aceh Utara.
Dia juga aktif dalam upaya lahirnya kabupaten dari rahim Aceh Utara. Dikabupaten yang ikut diperjuangkanya (Bireun), Safrizal dipercayakan sebagai Kasubbag Tata Pemerintahan dan Otonomi (2020)
Lima tahun kemudian dia memilih hijrah ke Jakarta di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Di sana dia dipercayakan sebagai Kasi Aceh dan DKI Jakarta-Subdit Otonomi Khusus Ditjen Otda Depdagri. Mulailah dia menunjukan kemampuanya dengan sejumlah kegiatan, khususnya berkaitan dengan tata kelola pemerintahan Otonomi Khusus (Otsus), baik untuk Aceh, DKI, DIY dan Papua.
Bukan hanya sampai disana, setelah Safrizal meraih gelar doctor di IPDN dia dipercayakan di Direktur P2B Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri. Tugas yang diberikan kepadanya diembanya dengan baik.
Bahkan ketika negeri ini dilanda musibah corona, dia merupakan salah seorang wakil Kemendagri dalam Gugus tugas penangangan corona. Banyak sumbangsih yang sudah diberikanya untuk manusia saat negeri ini dilanda musibah wabah.
Putra Aceh ini bintangnya terus bersinar dan itu diperhatikan oleh Menteri Dalam Negeri Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph. D. Pada 27 Juli 2020, Safrizal dilantik sebabagi Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri.
Pelantikan itu menjadi cacatan emas bagi Aceh. Dari negeri diujung barat pulau Sumatra ini dari dulu telah melahirkan banyak tokoh yang menjadi pembicaraan di dunia dan nasional. Di era musibah corona ini, Safrizal menambah daftar nama putra Aceh yang kemampuanya pantas diperhitungkan.
Safrizal belum diizinkan Allah untuk mengabdikankan diri sebagai Sekda Aceh ditanah kelahiranya. Namun Tuhan justru memberikan amanah kepadanya untuk memimpin sebuah direktorat di Kemendagri.
Walau sebelumnya Safrizal masuk nominasi kandidat Sekda Aceh, namun keinginan manusia tak mampu mengalahkan takdir dari Tuhan. Allah memberikan kepercayaan kepadanya untuk mengelola pertiwi dalam sebuah direktorat. Semoga amanah ini semakin mengharumkan nama Aceh. Amin. (Bahtiar Gayo)