Sosok Mualem-Dek Fad Sang Kombatan Kini Memimpin Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Bahtiar Gayo
![](https://dialeksis.com/images/web/2025/02/siap-debat-mualem-dek-fadh.jpg)
DIALEKSIS.COM | Soki - Gelar panglima disandang dua lelaki ini. Mereka dikenal sebagai kombatan ketika di negeri ujung barat pulau Swarnadwipa ini berkecamuk konflik. Sebagai panglima komando pusat dan seorang lagi sebagai Panglima wilayah Pidie.
Kini kedua dipercayakan untuk memimpin Aceh, bukan lagi dalam peperangan, namun untuk mengenakan lencana di dada sebagai gubernur dan wakil Gubernur Aceh. Pasangan ini memenangkan pertarungan Pilkada dan resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, hari ini 12 Februari 2024.
Siapa sosok kombatan yang mendapat gelar Panglima pada masa konflik Aceh ini? Kita mulai dari lelaki berjambang dan berkumis tebal. Dia adalah Muzakir Manaf dikenal dengan sapaan Mualem, lahir 3 April 1964.
Dia sudah menempatkan dirinya sebagai seorang politikus Indonesia, kini dia akan memimpin Aceh periode 2025-2030. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh periode 2012-2017 dan Waliyul 'Ahdi Lembaga Wali Nanggroe Aceh sejak 27 Desember 2022.
Mualem, menurut data Wikipedia, dia memimpin sayap gerilya GAM setelah gugurnya Abdullah Syafi'i. Mualem menjadi panglima komando pusat gerakan tersebut pada tahun 2002 dan kemudian pada tahun 2007 mendirikan Partai Aceh, dan menjadi ketua pertama.
Setelah Mualem lulus SMA pada 1984, ia pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala sebelum kemudian memilih menjadi pejuang GAM. Pada tahun 1986, Mualem berangkat ke Libya, di mana ia menerima pelatihan tempur bersama anggota GAM lainnya. Di Libya, ia sempat menjadi pengawal pribadi Muammar Khadafi.
Setelah meningalnya Panglima GAM Abdullah Syafi'i pada tahun 2002 dalam pertempuran dengan prajurit Tentara Nasional Indonesia, Muzakir Manaf ditunjuk menjadi Panglima Komando Pusat GAM.
Setelah Perjanjian Helsinki, Mualem turun gunung. Ia kemudian menjabat sebagai ketua Komite Peralihan Aceh. Kemudian, ia menjadi salah satu pendiri Partai Gerakan Aceh Mandiri (atau Partai GAM, yang kemudian berganti nama menjadi Partai Aceh menyusul keluhan dari pemerintah pusat) dan menjadi ketua pertamanya.
Mualem dalam kompetisi Gubernur Aceh 2012, mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur bersama mantan menteri kesehatan GAM Zaini Abdullah. Pasangan ini memenangkan Pilkada Aceh, dan pada tanggal 4 Juni 2012.
Mualem masih populer di kalangan mantan kombatan GAM bahkan setelah ia terpilih. Dalam suatu kesempatan, pemimpin militan Din Minimi, yang memimpin kelompok bersenjata di Aceh Timur, menolak untuk dibawa ke Jakarta atau Banda Aceh kecuali Mualem harus menemuinya terlebih dahulu.
Lelaki dengan ciri khas jambang ini kembali mencalonkan diri pada Pemilihan Gubernur 2017, kali ini sebagai calon gubernur. Namun, ia dikalahkan oleh mantan gubernur Irwandi Yusuf.
Pada Pilpres lalu, Mualem menyatakan dukungannya terhadap Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden. Sebelumnya, Mualem juga konsisten mendukung Prabowo pada Pemilihan Presiden tahun 2014 dan 2019.
Kini garis tangan sudah mengantarkanya mengenakan lencana di dada sebagai Gubernur Aceh. Sang kombatan yang bergelar panglima memenangkan pertarungan Pilkada.
Pasangan ini mengantongi 1.492.846 suara, sementara rivalnya Bustami Hamzah-M Fadhil Rahmi meraih 1.309.375 suara, dari total 2.802.221 suara yang sah.
Sementara wakil Mualem dikenal dengan panggilan Dek fad merupakan politisi Aceh ke DPR RI. Fadhlullah, lahir lahir 15 Juni 1981, juga pejuang GAM. Dia pernah menjabat sebagai Panglima Operasi Gerakan Aceh Merdeka wilayah Pidie dan mengukir sejarah menjadi anggota DPR-RI Fraksi Gerindra 2 periode yakni 2014-2019 dan 2019-2024.
Dek Fad menyelesaikan pendidikan SD Negeri Aron, Geulumpang Tiga (1987-1993). MTs Swasta Jeumala Amal Lueng Putu, Pidie (1993-1996). MA Darussa'adah, Geulumpang Tiga (2005-2008)dan S-1 Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Banda Aceh (2014-2017).
Dia aktif di organisasi, pernah menjabat sebagai Ketua Organisasi Santri Dayah Jeumala Amal, Aceh (1993-1996). Panglima Operasi Gerakan Aceh Merdeka Wilayah Pidie (2002-2005). Wakil Ketua DPW Partai Aceh Kabupaten Pidie (2005-2012). Anggota Himpunan Pengusaha Migas Aceh (2009-sekarang).
Dia pernah menjabat Bendahara Organisasi Kepemudaan Mahasiswa Pancasila Kabupaten Pidie (2010-2012). Wakil Ketua KADIN Daerah Kabupaten Pidie (2011-2016). Ketua KNPI Kabupaten Pidie (2012-2016). Bendahara DPD Partai Gerindra Aceh (2013-2022). Ketua DPD Partai Gerindra Aceh (2022-sekarang)
Dek Fad juga sebagai Direktur Utama PT Krueng Simpang (2008-2013), anggota DPR-RI 2019-2024. dia juga sudah mengikuti pendidikan Pendidikan Lemhannas (2014) dan 2019.
Kini Dek Fad bersama Mualem akan membawa biduk Aceh. Mereka dipercayakan mengenakan lencana di dada untuk menentukan masa depan Aceh lima tahun mendatang. [bg]
Berita Populer
![KNPI](https://dialeksis.com/images/web/2025/02/ULtah-dialeksis-(1).jpg)
![utu](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(16).jpg)
![dispora](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(13).jpg)
![DPKA](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(5).jpg)
![DSI](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(2).jpg)
![dinas pangan](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/ULtah-dialeksis.jpg)
![BPMA](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(17).jpg)
![T.heri](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(9).jpg)
![unimal](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(8).jpg)