Minggu, 13 April 2025
Beranda / Sosok Kita / Sufmi Dasco Ahmad: Dari Teknik Elektro ke Puncak Kekuasaan DPR

Sufmi Dasco Ahmad: Dari Teknik Elektro ke Puncak Kekuasaan DPR

Selasa, 08 April 2025 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Anggota DPR-RI Prof. Dr. Ir. H. Sufmi Dasco Ahmad, SH, MH. Foto: doc pribadi X


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sufmi Dasco Ahmad (57) kembali menancapkan pengaruhnya di panggung politik Indonesia. Politikus Partai Gerindra ini terpilih sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2024 - 2029, mengoordinasikan bidang Politik dan Keamanan (KORPOLKAM) yang mencakup Komisi I-III, Badan Legislasi, dan kerja sama antarparlemen. Ini bukan kali pertama Dasco memegang peran strategis: pada periode 2019 - 2024, ia memimpin bidang Ekonomi dan Keuangan (KOREKKU).

Lahir di Bandung pada 7 Oktober 1967, Dasco mengawali pendidikan di SD Negeri 66 Palembang (1973 - 1979), lalu SMP 43 Jakarta dan SMA Negeri II Manado. Awalnya, ia menekuni bidang teknik dengan meraih gelar S1 Teknik Elektro di Universitas Pancasila (1993). Namun, minatnya beralih ke hukum: ia mengambil S1 Hukum di Universitas Jakarta (2009), dilanjutkan S2 di Universitas Islam Jakarta (2012), dan S3 Hukum di Universitas Islam Bandung (2015).

Pendidikan ganda ini menjadi pondasi karier gandanya: sebagai politikus sekaligus akademisi. Sejak 2021, ia aktif mengajar di Universitas Pakuan dan dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Hukum pada 2022.

Dasco memulai karier politik dimulai dari nol bersama seperjuangan sesama kader Partai Gerindra yakni Fadli Zon. Sejak partai tersebut berdiri, ia dipercaya menjadi Ketua DPP Gerindra (2008) dan Ketua Bidang Organisasi (2008 - 2014).

Pada 2014, ia pertama kali terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil Banten III dengan 56.323 suara. Kinerjanya di Komisi III (hukum dan HAM) serta sebagai Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada 2014 membuka jalan untuk menjadi Wakil Ketua DPR menggantikan Fadli Zon pada 2019.

Prestasi elektoralnya terus menanjak: di Pemilu 2019, ia meraih 99.002 suara, dan melonjak menjadi 119.692 suara pada 2024. Konsistensi ini menegaskan posisinya sebagai "jagoan" Gerindra di Banten.

Dasco dikenal sebagai sosok kunci dalam transisi kekuasaan dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto. Ia menjabat Ketua Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo - Gibran dan kerap terlibat dalam keputusan strategis partai. Salah satunya, wacana revisi UU Pilkada Agustus 2024 yang memicu protes publik hingga akhirnya dibatalkan.

Di luar politik, ia juga memimpin Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) sejak 2020. Namun, kiprahnya sempat terhenti sejenak ketika dinyatakan positif COVID-19 pada April 2020. Ia sembuh setelah isolasi mandiri 14 hari.

Meski dielu-elukan sebagai politikus berpengaruh, Dasco tak lepas dari sorotan. Gelar profesor yang diperolehnya dipertanyakan sejumlah kalangan, terutama terkait pemenuhan syarat akademik. Selain itu, latar belakang bisnisnya sebagai Direktur PT Randika Dwa Perkasa (1989 - 2007) dan Senior Partner di Vendetta Law Firm (2005-2013)—kerap dikaitkan dengan dinamika kebijakan yang ia usung.

Dasco aktif di berbagai organisasi, seperti Dewan Pembina Kongres Advokat Indonesia (2011), Serikat Pengacara Rakyat (2010), dan Satuan Relawan Indonesia Raya (2009). Ia juga tercatat sebagai pengurus Pelajar Islam Indonesia (PII) sejak 1983, menunjukkan akar gerakan yang kuat sejak muda.

Berbicara prioritas kepemimpinan 2024 – 2029, sebagai Koordinator KORPOLKAM, Dasco menekankan tiga agenda; pertama meningkatkan kinerja DPR melalui kolaborasi antarpartai. Kedua; menjaga stabilitas politik pasca-transisi pemerintahan. Dan ketiga; merespons aspirasi publik secara responsif, seperti pembatalan revisi UU Pilkada 20249.

Dengan segudang pengalaman dan jejaring, Dasco tetap menjadi sosok sangat berpengaruh dan menjadi sentral dalam peta politik Indonesia. Dengan pengalaman yang luas, semangat yang pantang menyerah, dan visi progresif, Dasco terus menorehkan sejarah baru sebagai simbol perubahan dan harapan bagi bangsa, siap menyinari panggung politik Indonesia dengan inovasi dan kolaborasi yang menginspirasi.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
dinsos
inspektorat
koperasi
disbudpar