kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Sosialita / Cara Nia Daniaty Bayar Sekolah Anak di Luar Negeri Tanpa Jual Aset

Cara Nia Daniaty Bayar Sekolah Anak di Luar Negeri Tanpa Jual Aset

Sabtu, 06 April 2024 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Nia Daniaty (Nurwahyunan/bintang.com)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Penyanyi Indonesia, Nia Daniaty mengaku bahwa ia rela menjual rumah demi membiayai pendidikan perguruan tinggi sang anak, Angga di Amerika Serikat (AS).

Mengutip dari detik, Nia menyebutkan bahwa Angga menempuh pendidikan jurusan sinematografi di salah satu kampus Negeri Paman Sam.

"Fakta (rela jual aset demi anak sekolah di AS). Bapaknya ada, sih, kebetulan kemarin itu ada datang waktu anak saya sakit dua kali dirawat," ungkap Nia, dikutip Sabtu (6/4/2024).

"Saya suruh dia datang, Alhamdulillah datang. Mungkin dia pun pengin memberikan tempat di sana untuk anaknya. Dia mau ada kasih tempat buat anaknya daripada harus pindah-pindah . Dia juga mau jual asetnya," lanjutnya.

Mengutip dari CNN International, biaya pendidikan di AS memang lebih mahal jika dibandingkan dengan di Tanah Air.

Menurut data US News & World Report, rata-rata biaya kuliah swasta di AS mencapai US$40 ribu atau sekitar Rp635,54 juta (asumsi kurs Rp15.888/US$) dan US$10 ribu atau sekitar Rp158,88 juta untuk kampus negeri. Adapun, tingkat inflasi mencapai 4 persen untuk kampus swasta dan 0,8 hingga 1 persen untuk kampus negeri.

Ada beberapa faktor yang memicu tingginya biaya pendidikan di AS, yakni biaya jasa tenaga pengajar hingga penurunan subsidi pemerintah terhadap pendidikan.

Lantas, bagaimana strategi untuk membiayai pendidikan anak di luar negeri?

1. Investasi Jangka Panjang

Anda dapat memilih instrumen keuangan dengan sangat fleksibel, yakni risiko rendah, moderat, atau tinggi jika jangka waktu investasi semakin panjang.

Namun, Anda disarankan untuk menempatkan dana secara dominan ke instrumen dengan risiko tinggi agar tingkat pengembalian di jangka panjang juga cukup besar.

Jika melakukan diversifikasi untuk jangka panjang, Anda bisa mengalokasikan dana 70 persen ke instrumen reksa dana saham, indeks, atau saham blue chip. Sementara 30 persen dana tersebut dialokasikan ke instrumen pendapatan tetap yang rendah risiko seperti surat berharga negara (SBN)

2. Memiliki Jaminan Kesehatan

Tidak banyak orang yang menyadari bahwa sakit dapat membuat Anda kehilangan tabungan maupun aset akibat biaya pengobatan yang mahal.

Serupa dengan uang pangkal, biaya medis juga terus mengalami kenaikan seiring dengan berjalannya waktu. Memiliki jaminan kesehatan adalah hal yang penting dilakukan demi mengatasi hal ini. Jika premi asuransi dinilai terlalu mahal, pastikan Anda tetap membayar iuran BPJS Kesehatan.

3. Pertimbangkan Membeli Asuransi Jiwa

Hasil investasi tidak akan ada yang bersifat pasti, tetapi kematian bersifat kebalikannya. Upaya Anda untuk mengumpulkan biaya pendidikan anak bisa saja kandas jika Anda mengalami musibah cacat tetap total atau meninggal dunia.

Ketika hal itu terjadi maka besar kemungkinan keluarga akan kehilangan penghasilan dan sulit mengumpulkan uang untuk membiayai sekolah anak.

Dengan memiliki asuransi jiwa, dipastikan bakal ada uang pertanggungan yang cair jika Anda mengalami musibah seperti yang disebutkan di atas.

Belilah asuransi jiwa dengan jumlah uang pertanggungan 150 hingga 200 persen dari estimasi biaya kuliah anak di masa depan agar impian menyekolahkan anak tidak kandas begitu saja saat terjadi musibah. [CNBC Indonesia]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda