DIALEKSIS.COM | AS - Model Naomi Campbell telah dilarang menjadi pengurus yayasan setelah lembaga pengawas menemukan dana yayasan digunakan untuk hotel mewah dan perawatan spa.

Penyelidikan Komisi Amal menemukan Fashion for Relief tidak menyalurkan uang yang terkumpul sebanyak yang seharusnya.

Sebaliknya, uang tersebut digunakan untuk membeli rokok dan keamanan Campbell serta pembayaran tidak sah lainnya kepada salah satu wali yayasan lainnya.

"Saya baru tahu hari ini tentang temuan tersebut, dan saya sangat khawatir," kata Campbell (54), kepada kantor berita AP.

Dia menambahkan bahwa dia bukan orang yang "mengendalikan" yayasan tersebut.

Naomi Campbell telah dilarang terlibat dalam kegiatan amal selama lima tahun, sementara dua wali lainnya, Bianka Hellmich dan Veronica Chou, masing-masing dilarang selama sembilan tahun dan empat tahun.

Penyelidikan menemukan bahwa pembayaran tidak sah sejumlah total £290.000 untuk layanan konsultasi telah dilakukan kepada Ibu Hellmich, yang merupakan pelanggaran terhadap konstitusi lembaga amal tersebut.

Sementara Ibu Hellmich secara proaktif mengusulkan pengembalian dana ini, manajer sementara yang ditunjuk Komisi mengamankan pembayaran kembali kepada lembaga amal tersebut.

Sejumlah hampir £345.000 berhasil diperoleh kembali dari lembaga amal tersebut oleh para penyelidik dan perlindungan untuk dana amal lainnya sejumlah £98.000 telah ditetapkan.

Dana tersebut telah digunakan untuk melakukan pembayaran kepada dua lembaga amal lainnya - Save the Children Fund dan Mayor’s Fund for London - dan untuk menutupi biaya kewajiban Fashion for Relief.

Penyelidikan, yang melihat pengeluaran Fashion for Relief antara April 2016 dan Juli 2022, menemukan bahwa hanya 8,5 persen dari dana yang terkumpul digunakan untuk hibah kepada lembaga amal.

Setelah penyelidikan dibuka, Save the Children Fund dan Mayor’s Fund for London mengajukan keluhan kepada komisi terkait Fashion for Relief.

Fashion for Relief mengadakan acara penggalangan dana untuk kedua badan amal tersebut, tetapi penyelidikan menemukan bahwa mereka gagal mengelola pengaturan kemitraannya.

Tim Hopkins, yang merupakan bagian dari tim investigasi, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Para wali amanat secara hukum diharuskan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan kepentingan terbaik badan amal mereka dan untuk mematuhi tugas dan tanggung jawab hukum mereka".

Ia menambahkan: "Penyelidikan kami menemukan bahwa para wali amanat badan amal ini gagal melakukannya, yang mengakibatkan tindakan kami untuk mendiskualifikasi mereka".

Fashion for Relief dihapus dari daftar badan amal pada tanggal 15 Maret 2024. [bbc]