-
Tajuk | 4 tahun laluJihad Petugas Medis
-
Tajuk | 4 tahun laluAroma Kopi Gayo dan Pusingnya Petani
-
Tajuk | 4 tahun laluCorona Ujian Tuhan dan Cara Kita Menyikapinya
-
Tajuk | 4 tahun laluAceh Menunggu Jawara di Pohon Beringin Tua
-
Tajuk | 4 tahun laluDerita Si Miskin dan Suara Hati Anda
-
Tajuk | 4 tahun laluPerjalanan Irwandi Yusuf Ambillah Hikmahnya
-
Tajuk | 4 tahun laluMasjid Oman Menguji Ketangguhan Persatuan
-
Tajuk | 5 tahun laluMunculnya Senjata Api tidak Menggangu Perdamaian Aceh
-
Tajuk | 5 tahun laluPejabat dalam Pusaran Asmara
-
Tajuk | 5 tahun laluAkhir Kisah Sang Flamboyan
-
Tajuk | 5 tahun laluHamba Virtual
-
Tajuk | 5 tahun laluFestival Ramadhan yang Sesungguhnya
-
Tajuk | 5 tahun laluParlok Bagai Burung Dalam Sangkar
-
Tajuk | 6 tahun laluKorupsi di Birokrasi, sudah tradisi?
-
Tajuk | 6 tahun laluMasa Jabatan KIP : Babak Baru Polemik Regulasi Pemilu Aceh
Publik mulai mencium ada "sesuatu" dengan seleksi komisoner KIP kali ini, Pasalnya aroma muatan politis nyaris menyengat tercium.
-
Tajuk | 6 tahun laluPemerintah Harus Tegas Menertibkan Tambang Liar
Bila Pemerintah Aceh serius menangani penambangan, perlu solusi-- satu sisi rakyat yang menjadikan penambangan sebagai ladang kehidupan harus disertai standar prosedur sehingga tidak menelan korban, merusak lingkungan dan merugikan daerah.
-
Tajuk | 6 tahun laluPejabat Harus Inovatif
Sebagai pejabat harus mampu menghadirkan inovasi dalam bekerja dan mencapai target kinerja. Hanya dengan inovasilah target kerja bisa diraih dengan cepat, dan pola kerja tradisional yang cendrung lambat bisa berubah menjadi lebih akseleratif dan berdaya guna
-
Tajuk | 6 tahun laluMelerai Gaduh Puisi Cadar Sukmawati
Puisi yang membandingkan antara cadar dengan konde serta azan yang tak lebih merdu dari suara kidung Ibu Indonesia, menurut mereka telah melecehkan agama Islam.
-
Tajuk | 6 tahun laluMari Mengawal APBA
-
Tajuk | 6 tahun laluPangdam IM Sinergi Baru Bersama Rakyat
Modal sosial dan kultural sebagai putra daerah, Mayjen Hafil, sudah tidak perlu diragukan, sehingga diharapkan mampu mewakafkan pengabdiannya untuk rakyat Aceh dalam pelukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebab, rakyat saat ini membutuhkan sosok yang mampu memoles sentuhan humanistis untuk menciptakan situasi kondusif dan riang gembira.