Foto/dok.SINDOnews

DIALEKSIS.COM | Tajuk - Tanpa mereka perputaran ekonomi akan terhenti. Mereka adalah pilar pembangunan sebuah negara. Sangatlah wajar dibeberapa negara, termasuk Bumi Pertiwi meliburkan hari kerja. Namanya juga keren, May Day, diperingati setiap 1 Mei. 

May day adalah hari buruh, sebuah hari libur (di beberapa negara) tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.

Hari Buruh lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Sejarahnya panjang. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. 

Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.

Munculnya perjuangan panjang para buruh, hingga berhasil ditetapkan pada 1 Mei sebagai hari buruh internasional.

Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia. Kongres ini menetapkan landasan umum kelas pekerja seluruh dunia.

Hari ini adalah hari May day, walaupun dimensi advokasi hak mereka tidak dibatasi zona hanya hari saklar. Hak hak para buruh harus terpenuhi. Harus diakui hak hak buruh sampai detik ini sudah banyak diwujudkan.

Mulai cuti hamil, upah selayaknya, akses fasilitas dan layanan. Hanya saja masih banyak terjadi penzaliman terhadap mereka “kaum buruh”. 

Artinya perjuangan hak buruh tidaklah usai di urusan itu, masih ada terabaikan dan tidak dilakukan pemenuhan hak buruh berdasarkan ketentuan dan peraturan hukum yang mewajibkan direalisasikan haknya.

May Day menjadi momentum kebersamaan bagi pekerja, pengusaha, dan pemerintah untuk berdialog dan mencari jalan terbaik. Jalan yang membentuk hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan bagi kesejahteraan pekerja/buruh.

Terpenting mewujudkan ekosistem ketenagakerjaan yang fleksibel. Saat ini iklim ketenagakerjaan di Indonesia terus membaik dan bergerak ke arah yang harmonis dan kondusif. 

Pada hari May Day ini, berbanggalah wahai buruh! Jadikan 1 Mei milikmu! Namun jangan berhenti sampai di sini. Para buruh masih membutuhkan tindakan nyata memperjuangkan hak yang mereka harus dapatkan dari pengusaha dan pemerintah.  

Jadi jangan berpuas diri, tetap istiqomah serta tetap berada dijalur membela sesama buruh ketika hak terabaikan dan penzaliman terjadi. Buruh adalah satu di antara elemen penting dalam pembangunan bangsa. Kesejahteraan buruh adalah cerminan dari kepedulian pemerintah menyejahterakan rakyatnya. Selamat Hari Buruh 2023.