kip lhok
Beranda / Tajuk / Pasangan Harapan

Pasangan Harapan

Senin, 26 Agustus 2024 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Muzakir Manaf alias Mualem sebagai calon Gubernur Aceh dan Fadhlullah, atau Dek Fad, sebagai calon Wakil Gubernur Aceh saat menyampaikan kata sambutan dihadapan ribuan kader dan simpatisan Partai Aceh dalam acara deklarasi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh untuk Pilkada 2024, pada Ahad (25/8/2024). [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Tajuk - Mualem - Dek Fad merupakan pasangan harapan. Kita sebut begitu karena kepada keduanya rakyat Aceh menggantungkan harapan yang tinggi, yaitu Aceh yang lebih baik lagi. 

Sampai Bustami Hamzah desersi dari tugas yang diberikan oleh Presiden RI sebagai Pj Gubernur Aceh, berbagai problem besar masih melanda Aceh. 

Kemiskinan, pengangguran, stunting, narkoba, thalasemia, korupsi, pertumbuhan ekonomi, kekerasan seksual, birokrasi dan lainnya masih terus menjadi persoalan yang mengganggu. 

Tugas berat itu tidak mungkin lagi diselesaikan oleh Pj Gubernur Aceh yang baru, Safrizal. Dirinya harus fokus menyelesaikan PON ke-21 yang masih banyak harus disempurnakan. Begitu juga dengan tugas melancarkan Pilkada Aceh. 

Dengan begitu, hanya kepada Mualem - Dek Fad lah rakyat Aceh meletakkan harapan. Mengapa? Karena syarat utama untuk menyelesaikan itu semua ada pada terjaganya perdamaian, dan ada pada diperkuatnya butir-butir MoU Helsinki. 

Dan, syarat keduanya itu juga ada pada dukungan politik nasional. Tanpa dukungan politik nasional, semua itu akan jadi problem yang menggantung. Dan, jika dikalkulasi dukungan Parnas kepada Mualem - Dek Fad, lebih dari cukup untuk menggerakkan DPR RI untuk mendukung apa yang diperlukan Aceh untuk bisa menggapai harapannya. 

Tantangannya tentu saja membuka jalan kemenangan untuk mendapat mandat rakyat. Sebab ini adalah Pilkada dengan pemilihan langsung: one man wan vote. 

Maka, hukumnya wajib seluruh kekuatan pendukung partai pengusung pasangan Mualem - Dek Fad turun gunung bertemu dengan rakyat untuk mendapatkan mandat rakyat. 

Penyakit koalisi besar sering kali kerja tulak croen, apalagi sudah diliputi perasaan “cit ka meunang.” Inilah penyakit politik yang harus dihindari oleh partai pengusung pasangan Mualem - Dek Fad. Jangan sekali-kali merasa diri sudah di atas angin sebab badai politik bisa datang kapan saja. 

Seluruh mesin partai harus dihidupkan. Arah gerak dan tujuannya yaitu rakyat di segala lokasi. Tidak boleh ada yang berleha-leha apalagi sebatas goyang kaki. Ketuk pintu rumah dan pintu hati rakyat. Sampaikan terus terang niat baik untuk mewujudkan harapan rakyat. 

Dan, jangan ada dusta diantara partai pendukung. Jangan membuat satu partai lebih utama dari partai lainnya. Ini bukan pertarungan mita peng bicah bak musim Pilkada. Ini kerja besar untuk membawa Aceh ke arah yang lebih baik lagi. Jika Aceh baik, maka Indonesia akan baik dan Indonesia yang baik, bila Aceh lebih baik lagi dari masa-masa sebelumnya. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda