Banjir Bandang Landa Singkil, Transportasi Nyaris Lumpuh
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Singkil - Meluapnya Sungai Lae Sulampi Kecamatan Suro, Aceh Singkil nyaris membuat arus transportasi di kawasan itu lumpuh, Selasa (20/3) malam pada pukul 20.19 WIB.
Dandim 0109 Singkil Letkol Kav Kapti Hertantyawan mengatakan, banjir bandang sesaat yang melanda Desa Bulusema, Kecamatan Suro, Aceh Singkil usai magrib tadi sekitar pukul 19.00 WIB sempat merendam pemukiman warga dengan kedalaman 50 cm namun berangsur surut.
"Pada pukul 20.19 WIB Selasa malam telah dilaksanakan monitor tentang banjir yang merendam Desa Buluh Sema, Kecamatan Suro Kabupaten Aceh Singkil," ujarnya.
Kapti mengatakan, banjir tersebut diperkirakan terjadi akibat meluapnya air dari Sungai Lae Cinendang, Simpang Kanan yang terhubung dengan Sungai Sulampi di Kecamatan Suro diakibatkan tingginya curah hujan di daerah hulu Sungai Cinendang yang terhubung dengan sungai yang berada di wilayah Kabupaten Pakpak Barat, Provinsi Sumut.
Ketinggian air yang merendam desa tersebut sekitar kurang lebih 50 Cm. Sampai saat ini belum diperoleh info tentang adanya korban jiwa akibat banjir tersebut.
"Berdasarkan hasil monitor di lapangan, saat ini ketinggian air mulai berkurang dan jalan utama masih dapat dilintasi oleh kendaraan bermotor," ujarnya.
Selain itu, kata Kapti, warga Desa Bulusema Kecamatan Suro, sampai saat ini masih bertahan di rumah masing-masing menunggu air surut.
Sebelumnya menurut laporan warga banjir bandang melanda Desa Bulu Sema Kecamatan Suro, Aceh Singkil pada Selasa malam saat Magrib, akibatnya jalan lintas Singkil-Subulusalam jadi lumpuh.
Kepala Desa Bulu Sema, Hasiman mengatakan hujan yang turun terus menerus disertai meluapnya Sungai Lae Sulampi mengakibatkan banjir bandang menerjang 41 rumah warga di Desa Bulu Sema.
"Diperkirakan, ada 41 rumah warga saya yang tergenang air berlumpur akibat banjir bandang yang menerjang desa kami ini, kejadiannya malam ini jam 20.00 WIB sehingga akses jalan lintas pun jadi tersendat puluhan pengendara tidak dapat melewatinya," katanya.
Kejadiannya begitu cepat, sehingga warga tidak tahu kalau ada banjir bandang datang dari arah hilir sungai, seluruh warga sudah dievakuasi dan mengungsi ke arah yang lebih tinggi. (Antara)