kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Bupati Shabela Sumbang Rp 100 Juta Untuk Penanganan Covid

Bupati Shabela Sumbang Rp 100 Juta Untuk Penanganan Covid

Jum`at, 03 April 2020 11:14 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Takengon- Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar menyumbangkan biaya operasional bupati berupa dana taktis, Rp 100 juta untuk membantu penangangan Covid. Selain menyumbangkan dana taktis, bupati juga akan memotong dana TC untuk pejabat eselon II dan III.

“Dana taktis itu untuk keperluan bupati demi lancarnya beragam kegiatan. Namun kini negeri ini sedang musibah, dana operasional bupati saya sumbangkan untuk penangangan Covid. Demikian dengan pejabatan eselon II dan III, nanti sebulan TC nya kita potong untuk diberikan dalam penanganan wabah ini,” sebut Shabela menjawab Dialeksis.com, Jumat (3/4/2020) via selular.

Musibah ini mengharuskan semua pihak terlibat dan berpartisipasi dalam penanganan Covid-19. Cara paling sederhana menurut Shabela, dengan mematuhi imbauan dan seruan pemerintah. Baik itu membatasi kegiatan di luar rumah, menggunakan masker, menghindari di keramaian, serta sering mencuci tangan.

"Bentuk pencegahan lain yang sudah kita lakukan, membentuk posko pemantauan orang masuk dan keluar di perbatasan. Menyiapkan rumah singgah bagi pendatang dan pemudik, penyediaan logistik di masing-masing kampung, menyiapkan ruang isolasi di rumah sakit regional. Anggaran untuk ini sekitar Rp 10 miliyar,” jelasnya.

Musibah ini harus melibat semua pihak dalam menanganinya. Bagi mereka yang diberikan Allah kemudahan, agar agar dapat membantu saudara-saudara yang kurang mampu. Bantuan itu dapat berupa uang, sembako, maupun alat perlindungan diri.

“Saudara saudara kita saat ini membutuhkan perhatian dan bantuan kita semuanya, bagi mereka yang memiliki rejeki titipan Allah, bantulah mereka yang saat ini membutuhkan,” pinta bupati.

Menyinggung tentangan Alat Perlindungan Diri (APD), Shabela mengakui pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk itu. Namun kini yang menjadi persoalan, APD yang dibutuhkan persedianya tidak ada. Kami berharap pihak pihak yang memiliki akses untuk APD kiranya dapat membantu.

"Saat ini anggaran sudah kita siapkan, namun APD ini tidak tersedia, sehingga kami mengharapkan bagi pihak-pihak yang memiliki akses tersedianya APD agar dapat membantu" pinta Shabela.  

Penanganan musibah ini harus melibatkan semua pihak dalam menanganinya. Kekuatan penta helix, berupa kekuatan pemerintah, kekuatan komunitas/masyarakat, kekuatan para akademisi, kekuatan dunia usaha, kekuatan media, harus bersatu padu menyamakan persepsi untuk menangani wabah covid.

Bila semua elemen menunjukan kekuatanya dan bahu membahu mengatasi persoalan wabah ini, hasilnya tentu akan semakin baik. Untuk itu kekuatan penta helix harus muncul dan tampil dalam satu persepsi demi kita semua, pinta Shabela. (baga)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda