Dr Damanhur: Masyarakat Harus Tahu Batalnya MoU Aceh dan Murban Disebabkan Apa?
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Dr. Damanhur Abbas, Lc, Ma. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Lhoksuemawe - Gubernur Aceh yang diundang secara resmi ke Dubai, Uni Emirat Arab untuk menandatangani MoU dengan pihak Murban Energy terkait Investasi di Pulau Banyak, Aceh Singkil dikabarkan batal, namun menurut Pemerintah Aceh itu ditunda.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Dr. Damanhur Abbas, Lc, Ma mengatakan, batalnya MoU Aceh dengan Murban Energy ini merupakan salah satu pertimbangan yang memang dimana kita harus tahu, apa sebabnya pihak dari Dubai membatalkan perihal itu.
“Dalam hal ini kita tidak bisa menerka-nerka, yang jelas Investasi itu memerlukan biaya yang besar, tentu mereka tidak akan mau menginvestasikan jika tidak ada suatu jaminan, baik itu jaminan keamanan, peluang akan terjadinya return terhadap investasi mereka,” ucapnya kepada Dialeksis.com Selasa (9/11/2021).
Kemudian, Dirinya menambahkan, ini merupakan bagian daripada logika berpikir dalam sebuah investasi.
“Tentu dalam hal ini juga, kita sangat bisa juga mengundang investor dari dalam negeri. Tapi kalau kita bisa menghadirkan kesadaran dari orang-orang kita tersendiri, namun sangat disayangkan sampai hari ini banyak dari orang kita tidak mau berinvestasi di negeri sendiri, ini merupakan salah satu hal yang membuat kita pesimis,” sebutnya.
Dikarenakan apa?, Damanhur mengatakan, dikarenakan terlalu banyak biaya-biaya yang harus dikeluarkan atau istilahnya ‘Double Tax’ atau banyak pajak yang tidak jelas sumbernya.
“Perbedaan antara Investor dari luar itu, dana yang dikeluarkan itu lebih besar, walaupun sebenarnya kita akan sangat terikat pada saat mereka berinvestasi,” jelasnya.
Hanya saja, Kata Damanhur, konsep wisata halal ini yang perlu diketahui oleh masyarakat, jika tidak ini akan menjadi sebuah kegamblangan.
Sering sekali terkait batanya MoU Aceh dan Murban Energy ini dikaitkan dengan fasilitas perbankan ataupun pendukung lainnya, Damanhur menegaskan, itu bukan menjadi suatu permasalahan.
“Saya kira memang banyak sekali orang yang sentimen dan mengaitkan hal ini, saya lebih yakin ada masalah yang lebih urgent yang sehingga mereka batal Investasi di Aceh,” pungkasnya. [ftr]