Fasilitas Kampus UTU Meulaboh Jadi Sorotan Publik, Begini Penjelasan Humas
Font: Ukuran: - +
Reporter : Zulkarnaini
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, salah satu perguruan tinggi di Aceh Barat, kini menjadi sorotan publik karena kondisi fasilitas yang tidak terawat dengan baik.
Berbagai masalah yang mencuat, termasuk toilet yang tidak layak pakai dan kotor, tempat wudhu dan musala yang kurang terurus, serta bangunan kampus yang tampak terlantar, telah menimbulkan kekecewaan dan kekhawatiran di kalangan mahasiswa.
Sebagai tempat yang menjadi sarana belajar dan pengembangan ilmu bagi mahasiswa, fasilitas kampus memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan akademik yang kondusif dan inspiratif.
Namun, berbagai laporan dan keluhan dari para mahasiswa yang diterima Dialeksis.com mengenai kondisi fasilitas yang memprihatinkan telah menarik perhatian banyak pihak.
Salah satu masalah yang menjadi perhatian utama adalah kondisi toilet yang tidak layak pakai dan kotor.
"Kami merasa sangat kecewa dengan kondisi fasilitas kampus. Toilet yang tidak terawat dan sering mengalami masalah, seperti kebocoran air dan kebersihan yang kurang dijaga, membuat kami merasa tidak nyaman ketika berada di kampus. Tempat wudhu dan musala juga terlihat kotor dan kurang dirawat dengan baik,” kata salah satu mahasiswa yang tak ingin disebut namanya.
Mahasiswa seringkali mengalami kesulitan dan keresahan saat menggunakan fasilitas ini karena kebersihannya yang kurang terjaga. Keadaan seperti ini tentu saja menciptakan ketidaknyamanan dan mengganggu konsentrasi belajar para mahasiswa.
Tidak hanya toilet, tetapi juga tempat wudhu dan musala juga mendapatkan kritikan. Para mahasiswa melaporkan bahwa tempat wudhu sering mengalami masalah, seperti kerusakan kran dan kekurangan air bersih.
Selain itu, musala juga terlihat kotor dan kurang dirawat dengan baik, sehingga membuat mahasiswa merasa kurang nyaman saat beribadah.
Selain fasilitas ibadah, kondisi bangunan kampus juga menjadi perhatian serius. Beberapa bagian bangunan tampak terlantar dan berdampak pada kesan kurang seriusnya perawatan yang diberikan oleh pihak kampus.
Dinding yang bercak dan berlumut, semuanya menciptakan tampilan yang kurang menggugah semangat akademik dan mengurangi citra universitas sebagai lembaga pendidikan terdepan.
Menyikapi kekecewaan dan keluhan dari para mahasiswa, Humas Universitas Teuku Umar (UTU) Aduwina Pakeh mengatakan, fasilitas yang dimaksud berada di gedung lama yang sudah tidak digunakan untuk proses kuliah lagi, melainkan hanya untuk kegiatan rapat dan kegiatan mahasiswa.
“Universitas Teuku Umar sudah memiliki gedung baru terintegrasi untuk kegiatan perkuliahan dan pembelajaran. Kalau gedung lama dan fasilitas yang berada di gedung tersebut yang tidak digunakan untuk proses kuliah, seperti, toilet, tempat wudhu, dan musala,” kata Aduwina Pakeh saat dihubungi DIALEKSIS.COM, Kamis (3/8/2023).
“Fasilitas di gedung lama yang sudah tidak digunakan untuk proses kuliah sejak beberapa waktu lalu," ujar Aduwina Pakeh.
"Gedung lama tersebut saat ini hanya digunakan untuk kegiatan rapat dan kegiatan mahasiswa non-akademik,” katanya.
Menurut Aduwina Pakeh, fasilitas kampus di gedung baru terintegrasi dengan baik untuk mendukung kegiatan akademik dan kesejahteraan mahasiswa. Fasilitas yang layak pakai, termasuk musala dan toilet, telah menjadi bagian dari peningkatan lingkungan belajar bagi mahasiswa di UTU.
“Fasilitasnya lengkap, tidak menumpuk pada satu tempat, ada musala yang nyaman, ada toilet yang layak pakai dan terawat dengan baik,” katanya.
Aduwina Pakeh mengaku, kampus memastikan bahwa setiap fasilitas toilet di gedung baru dijaga kebersihannya secara berkala, sehingga mahasiswa dapat merasa nyaman dan terhindar dari masalah kesehatan. Selain fasilitas ibadah dan sanitasi, UTU juga menjaga fasilitas yang mendukung proses kuliah dengan baik.