Kakanwil Bea Cukai Sebut Tata Kelola Perlu Dibenahi untuk Menekan Inflasi di Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizky
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh, Safuadi. [Foto: ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh, Safuadi sampaikan, hal yang perlu dibenahi untuk menekan inflasi adalah terkait tata kelola.
Ia mengatakan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia mendorong pemerintah Aceh untuk pengembangan industri produktif serta memanfaatkan anggaran secara optimal dan tepat sasaran.
Lanjutnya, padahal beras di Aceh produksinya melebihi (surplus) yakni mencapai hampir 1 juta ton, justru berkontribusi terhadap inflasi.
Kemudian, juga bawang produksinya super di Aceh tapi tidak ada kekuatan keuangan yang mendukung untuk aktivitas ini.
Jika petani tidak didukung dengan industri yang mendukung, maka petani takut mengambil resiko, jadi lebih baik mereka menanam beras.
"Nilai ekonominya sangat tinggi di bawang, industri gula juga demikian," ucapnya dalam dialog "Upaya Pengendalian Inflasi di Aceh" yang dikutip Dialeksis.com pada kanal Youtube RRI Banda Aceh, Kamis (22/9/2022).
Ia juga menyebut, selama ini Kementrian Keuangan sudah memberikan banyak fasilitas untuk digunakan misalnya di pusat logistik, seharusnya bisa menfasilitasi, dan kalau itu terintegrasi mungkin akan jalan.
"Harusnya kalau tidak ada inflasi ini, dana-dana itu bisa digunakan untuk yang lain," ujarnya lagi.
Maka, mari bangkitkan lagi supaya ada kesepakatam yang membangkitkan bisnis di Aceh karena penyangga aktivitas bisnis di Aceh belum sempurna.
"Yang sudah dilakukan pemerintah sudah bagus, hanya saja lebih dikuatkan lagi," pungkasnya.(AR)
- Pengamat Ekonomi Sebut Inflasi Memukul Masyarakat Yang Berpenghasilan Tetap dan Tidak Tetap
- Terus Berupaya Kendalikan Inflasi, Karo Perekonomian Setda Aceh: Masyarakat Jangan Panic Buying
- Jokowi Dorong Peningkatan Produksi Kedelai Nasional
- Ketua FPMPA: Gagal Genjot PAD, Bakri Siddiq Tak Perlu Cari Kambing Hitam