Rina Rahayu terbaring sakit di rumah sakit setempat pasca melaksanakan tugas sebagai anggota KPPS di TPS 6 Kampung Kala, Kec. Kebayakan, Aceh Tengah,, Jumat, (19/4). Rina diduga mengalami kelelahan setelah menjalani serangkaian kegiatan pemungutan dan penghitungan suara di TPS tempatnya bertugas. foto: Ist.

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 2 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Aceh dilaporkan harus di larikan kerumah sakit pasca melaksanakan tugas sebagai penyelenggara saat proses pemungutan suara, Rabu, (17/4) lalu. Kedua petugas tersebut diduga mengalami kelelahan akibat proses pemungutan dan hitung suara yang melelahkan.

"Ada dua orang. Satu orang Ketua PPK Kec. Samudera, Kab. Aceh Utara. Beliau di larikan ke rumah sakit setempat. Satu lagi di Aceh Tengah, juga harus mendapat perawatan rumah sakit," sebut Ketua KIP Aceh Samsul Bahri kepada Dialeksis.com, Jumat, (19/4) malam.

Dia juga mengharapkan, pemerintah memberikan atensi khusus terhadap pahlawan demokrasi ini dengan cara memberikan honor yang layak. Kalau perlu, sambungnya, mengasuransikan petugas pemilu.

"Seharusnya pemerintah harus memberikan perhatian kepada pahlawan demokrasi dengan cara memberikan insentif yg layak dan memberikan asuransi petugas pemilu di semua tingkatan," harapnya.

Sebelumnya, Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan KPU akan memberikan santunan kepada petugas (KPPS) yang meninggal dunia dan sakit saat menjalankan tugas. Menurutnya, hingga saat ini pemilu 2019 berjalan dengan lancar dan baik karena petugas KPPS ini.

"Menurut kami mereka (petugas KPPS) pahlawan demokrasi yang kemudian nanti akan berikan penghargaan kepada mereka semua. Ya bisa nanti orang sakit kita beri santunan, orang meninggal juga kita santuni," katanya, seperti yang dikutip dari portal detik.com, hari ini, Jumat, (19/4).