Kemenag Aceh: Layanan Nikah di KUA Berjalan Normal di Tengah Pandemi
Font: Ukuran: - +
Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H Marzuki Ansari MA
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H Marzuki Ansari MA mengatakan, protokol kesehatan berjalan dengan baik saat pelaksanaan akad nikah di KUA.
Marzuki menjelaskan, hingga saat ini, seluruh pasangan pengantin yang melangsungkan akad nikah di masa Covid-19 telah diimbau mengenakan masker serta mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
Himbauan tersebut, kata Marzuki, dipatuhi oleh para pasangan pengantin dan para tamu undangan yang hadir dalam acara pernikahan.
"Kita beri pengertian dan Alhamdulillah masyarakat menyahuti seruan kita, itu pengaruh media dan juga setelah kita sosialisasi dan kita komit, nampaknya masyarakat memahami hal itu," kata Marzuki, Selasa (2/9/2020).
Ia mengingatkan, pasangan calon pengantin dan masyarakat yang datang ke KUA untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Pihak Kemenag Aceh juga telah menyediakan wastafel di KUA.
"Kita harap protokol kesehatan benar diperhatikan saat mendaftar apalagi saat prosesi pernikahan karena jumlah yang hadir dibatasi," kata Marzuki.
Ia mengatakan layanan pernikahan di kantor KUA tetap mempertimbangkan pembatasan kehadiran keluarga pengantin, diutamakan wali, saksi dan dua orang perwakilan keluarga kedua belah pihak sebagai pendamping, dan tidak boleh melebihi 30 orang.
Kemudian, terkait pelaksanaan akad nikah di masjid, Kemenag Aceh mengimbau keluarga mempelai untuk mengkoordinasikannya kepada pengurus masjid, baik mengenai jumlah pengunjung dan hal lainnya.
"Kami harapkan pengurus masjid juga dapat menyediakan keperluan seperti hand sanitizer dan memberikan layanan sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19, untuk menghindari tidak ada ASN KUA atau masyarakat terpapar wabah," ucapnya.
Sebelumnya, Kanwil Kemenag Aceh telah mendistribusikan 274 westafel dan 5.263 masker ke semua unit Kantor Urusan Agama (KUA) dalam Provinsi Aceh untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.