Milenial Gayo Dibekali Ilmu Mengekspor Kopi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM| Takengon- Perkembangan usaha kecil dan menengah, kususnya dalam pengolahan Kopi Arabika Gayo semakin hari semakin ramai. Pengolahan kopi arabika ini lebih digandrungi oleh kalangan muda. Mulai dari proses panen, hingga transaksi bubuk kopi dalam kemasan.
Melihat fenomena ini, Badan Karantina Nasional melalui Stasiun karantina pertanian kelas 1 Banda Aceh, melaksanakan satu kegiatan untuk meningkatkan pemahaman pelaku ekspor kopi terutama bagi generasi muda.
Kegiatan bertema Ayo Galakkan Ekspor Generasi Milenial Bangsa (AGRO Gemilang) ini pun dibuka langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, Kamis (04/04) bertempat di Koperasi Baburrayan Pegasing.
Shabela menilai sosialisasi dapat meningkatkan pemahaman para pengusaha atau eksportir yang selama ini sudah biasa mengirim barang untuk di ekspor. Dan bermanfaat bagi para pedagang yang sedang merintis usaha untuk melakukan ekspor.
"Harapan kita melalui kegiatan ini dapat meningkatkan jumlah eksportir terutama di kalangan Milenial, sekaligus menjaga kualitas barang yang kita ekspor," ujar Shabela.
Menurutnya, saat ini sudah banyak kalangan milenial muda yang secara mandiri menjual langsung produk kopi mereka ke pasar dalam dan luar negeri.
"Oleh karena itu, kami menilai kegiatan ini sangat strategis untuk mendukung kalangan pengusaha milenial, agar tertib melakukan proses dagang dengan hasil yang lebih optimal," kata Shabela.
Kepala Stasiun karantina pertanian kelas 1 Banda Aceh, Drh. Ibrahim menyebutkan melalui sosialisasi yang dilakukan diharapkan semakin meningkatkan gairah generasi milenial untuk berusaha bahkan melakukan ekspor barang ke luar negeri.
"Makanya kali ini kita fokuskan ke generasi milenial sehingga dampak yang diharapkan lebih besar," katanya.
Kegiatan sosialisasi berlangsung satu hari turut dihadiri oleh Endang Suparman, pejabat yang mewakili Kepala Badan Karantina Nasional. (ReL/MK)