DIALEKSIS.COM | Aceh - Panitia Pengawasan Pemilihan (Panwaslih) Lhokseumawe bersama dengan Balai Syura Ureung Inong Aceh (BSUIA) melakukan penandatanganan MoU untuk awasi pemilu 2024, di salah satu aula pertemuan di Lhokseumawe. Selasa (23/5/2023). 

Surat MoU itu diteken langsung oleh Ketua Panwaslih Lhokseumawe, Teuku Zulkarnaen dan Ketua Dewan dari Balai Syura Ureung Inong wilayah Lhokseumawe, Farida Hanum. 

Ketua Panwaslih Lhokseumawe, Teuku Zulkarnaen kepada Dialeksis.com mengatakan, dalam tahapan pemilu peran perempuan sangat penting, hampir pada semua keadaan peran perempuan itu penting dalam rangka mengimplementasikan pemilu yang inklusif. 

“Nantinya Panwaslih Lhokseumawe bekerja sama dengan Balai Syura Aceh pada kegiatan-kegiatan untuk mensukseskan pengawasan pemilu 2024 mendatang,” katanya. 

Lanjut Zulkarnaen, tujuan kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan partisipasi perempuan sebagai pengawas partisipatif guna mencegah terjadinya pelanggaran pada pemilu 2024.

“MoU ini sebenarnya salah satu strategi kita untuk menarik seluruh stakeholder agar mereka secara ikhlas dan sukarela menjadi bagian dari pengawasan pemilu,” ujarnya. 

Divisi penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa Panwaslih Lhokseumawe, Sofhia Annisa menambahkan, perempuan harus ikut berpartisipasi untuk mengambil andil dalam menjaga demokrasi baik dari sisi penyelenggara pemilu, peserta pemilu dan juga pemilih sebagai penentu arah demokrasi.

“Kita juga mengadakan rapat evaluasi khusus perempuan dalam pencegahan dan penanganan pelanggaran dalam perspektif perempuan,” kata Sofhia.

Kata dia, peserta yang kita hadirkan yaitu pengawas pemilu kalangan perempuan di empat kecamatan yang tersebar di Kota Lhokseumawe, perwakilan perempuan dari KIP Lhokseumawe, perwakilan dari Kesbangpol, dan perwakilan perempuan dari Balai Syura.

“Pemateri kita yakni narasumber Norma Susanti, Presidium Balai Syura Ureung Inong Aceh,” pungkasnya. [RG]