kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pengamat Ekonomi Aceh: Data Pertumbuhan Investasi Itu Salah

Pengamat Ekonomi Aceh: Data Pertumbuhan Investasi Itu Salah

Sabtu, 14 Maret 2020 14:03 WIB

Font: Ukuran: - +

Pengamat ekonomi Aceh, Rustam Effendi. Foto: Portalsat

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pengamat ekonomi Aceh Rustam Effendi mengkritik data pertumbuhan investasi yang dirilis oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Aceh pada Rabu, (11/3/2020). Menurutnya, data pertumbuhan investasi di Aceh selama tahun 2018-2019 tidak akurat dan angkanya terlalu tinggi. 

"Yang benar bukan 371,6 persen, tapi 353,87 persen," jelas Rustam Effendi kepada Dialeksis.com, Jumat, (13/3/2020).

Dia menjelaskan terdapat kekeliruan dalam metode perhitungan pertumbuhan investasi itu, yakni tidak mengikutsertakan data PMA pada tahun 2018.

"Kelirunya mereka hanya menggunakan data PMDN saja pada tahun 2018. Sementara untuk tahun 2019 mereka menggunakan data total investasi (PMDN+PMA). Kita tidak tahu mengapa mereka bisa keliru begitu, apakah agar terkesan investasi Aceh itu tumbuh tinggi?," tandas akademisi Fakultas Ekonomi Unsyiah ini.

Rustam juga menyebutkan bahwa pertumbuhan investasi di Aceh pada tahun 2017-2019 tumbuh rata-rata 46,99 % per tahun.

"Jika kita bandingkan dengan data investasi Aceh pada tahun 2017 yang sebesar Rp 1.830.049.483, angka pertumbuhan rata-rata nya (selama 2017-2019) itu sebesar 46,99 persen per tahun," jelas dia

Mengacu pada data yang dipublis, lanjutnya, tren ini semakin menurun jika di kolaborasikan selama rentang tahun 2016-2019, dimana investasi diAceh hanya tumbuh rata-rata 4,02 persen per tahun.

"Bahkan, jika kita hitung selama periode 2015 hingga 2019, persentase pertumbuhan hanya rata-rata 0,39 persen per tahun," kata pengamat ekonomi Aceh ini.

Lebih lanjut dia mengatakan pihak DPMPTSP harusnya lebih hati-hati dan dicermati dengan seksama serta teliti sebelum data tersebut dirilis.

"Katanya, mau transparan? Tapi mengapa seperti terkesan disembunyikan angka riil itu? Kasihan publik kita," sesalnya.

Dia berharap kepada pihak terkait tidak perlu merasa sudah melakukan sesuatu dengan capaian yang luar biasa. Rustam menyarankan momentum yang sudah bagus ini harus terus dijaga dengan baik dan perlu upaya dari semua pihak untuk mempertahankan serta meningkatkan hal tersebut.

"Kerja saja dulu yang rapi dan baik. Tidak perlu terlalu berlebihan menebar citra. Publik butuh kejujuran dan kepedulian. Mereka butuh kesejahteraan," pungkas Pengamat Ekonomi Aceh Rustam Effendi sekaligus menutup keterangannya.

Sebelumnya, seperti dilansir dari laman serambinews.com, Rabu, (11/3/2020), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh mencatat tren pertumbuhan positif realisasi investasi dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data yang dimiliki, Investasi di Aceh Naik 371,6 Persen, Sepanjang Tahun 2019 Mencapai Rp 5,8 Triliun. (Im)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda