Kepala Badan Kesbangpol Aceh Drs. Mahdi Effendi saat mewakili Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah membuka acara kongres IKAN di Aula Badan

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh -Penyalagunaan narkoba di Aceh sudah sangat meresahkan. Survei BNN menyebutkan, Aceh berada pada posisi rangking 12 sebagai tempat peredaran narkoba di Indonesia.

Demikian sambutan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang disampaikan Kepala Badan Kesbangpol Aceh Drs. Mahdi Effendi saat membuka acara Kongres ke I Ikatan Keluarga Anti Narkoba (IKAN), Sabtu, (24/8/2019) di Aula Badan Kesbangpol Aceh.

"Jaringan para pengedar narkoba ini sudah memangsa semua kelompok masyarakat. Tidak mengherankan jika sebagian penghuni LP di Aceh merupakan terpidana kasus narkoba," ujar Mahdi Effendi.

Untuk itu, sambungnya, ia mengajak semua pihak, baik masyarakat dan aparat penegak hukum untuk bekerjasama memutus rantai jaringan peredaran narkoba di Aceh.

"Kerjasama dan koordinasi antar lembaga perlu kita tingkatkan agar upaya pemberantasan ini berjalan dengan baik," sebutnya.

Lebih lanjut Mahdi Effendi mengatakan Pemerintah Aceh mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh organisasi IKAN, dimana telah menjadi contoh simpul masyarakat yang diharapkan dapat mendukung pemerintah untuk menghentikan peredaran zat berbahaya ini.

"Organisasi ini kerap melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang bahaya narkoba, sekaligus mendukung langkah aparat keamanan dalam mempersempit ruang gerak pemakai dan pengedar obat terlarang ini," ucap Mahdi.

Amatan Dialeksis.com, acara kongres IKAN ke I IKAN dihadiri oleh puluhan peserta, baik itu undangan serta para kader organisasi. Menurut informasi yang diterima media ini kongres tersebut hanya berlangsung satu hari. (im)