Soal Teken MoU dengan Murban Energy, Syakya Meirizal: Batal atau Tunda?
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Koordinator Masyarakat Pengawal Otsus (MPO) Aceh, Syakya Meirizal. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Koordinator Masyarakat Pengawal Otsus (MPO) Aceh, Syakya Meirizal meminta pemerintah Aceh untuk memperjelas terkait status penandatanganan MoU dengan Murban Energy soal rencana investasi di Pulau Banyak Aceh Singkil, ia mempertanyakan saat ini ditunda atau dibatalkan.
Hal itu, muncul tanda tanya besar seluruh publik di Aceh, MoU itu tunda atau batal?
"Karena ini tidak ada konfirmasi dari pihak Murban Energy, yang baru beredar hanya penjelasan sepihak dari Jubir Pemerintah Aceh," ucapnya kepada Dialeksis.com, Sabtu (6/10/2021).
Menurutnya, pembatalan Mou tersebut merupakan sebuah tamparan besar bagi Pemerintah Aceh, apalagi dalam event "World Expo Dubai" yang diikuti 193 negara dunia semua MoU yang telah disiapkan sebelumnya semua ditandatangani. Hanya MoU Pemerintah Aceh dengan Murban Energy yang dibatalkan, ini ada apa sebenarnya.
"Kalau belum ada konfirmasi dari pihak Murban Energy seharusnya Pemerintah Aceh tidak perlu gembar-gembor terbang ke Dubai untuk menandatangani MoU tersebut, harusnya nggak usah berangkat dulu, apalagi yang berangkat rombongan sangat besar, ada dari Pemerintah Aceh, staf khusus, BPKS, DPRA, ada keluarga Gubernur juga," sebutnya dengan nada kesal.
Dengan itu, lanjutnya, uang rakyat Aceh dihabiskan untuk mengongkosi keberangkatan mereka ke luar negeri atau SPPD itu sangat besar dan hasil yang didapat nihil, dan ini adalah sebuah kerugian besar bagi rakyat Aceh.
"Tidak masalah mengeluarkan dana besar kalau ada hasilnya tetapi kalau hasilnya nihil seperti ini, tentu sangat mengecewakan seluruh rakyat Aceh, apalagi ini bukan perjalanan dinas luar negeri pertama, kalau ke UEA ini yang ketiga setau saya," ungkapnya.
"Pertama saat awal-awal Covid kemudian tahun 2020, artinya sudah 3 kali Pemerintah Aceh menghabiskan uang rakyat untuk biaya perjalanan dinas ke luar negeri tetapi hasilnya sampai sekarang masih nihil itu yang harus menjadi sorotan kita tentunya," tambahnya.
Saat disinggung soal ada agenda terselubung Gubernur Aceh berangkat ke UEA. Syakya Meirizal menjawab, sepertinya tidak mungkin karena event Dubai Expo itu sudah jauh-jauh hari dijadwalkan dan Aceh menjadi bagian dari target investasi UEA yang akan direalisasikan, kemudian pemerintah pusat juga melibatkan Pemerintah Aceh, tentu ini suatu hal yang normatif.
"Tapi ketika pihak Murban Energy tiba-tiba membatalkan, berarti ada kesalahan dari pihak Pemerintah Aceh, apalagi menurut keterangan Jubir MTA, mereka meminta meriview dulu naskah MoU yang akan ditandatangani, jangan-jangan setelah membaca naskah MoU mereka sudah menarik diri, ini belum ada konfirmasi yang jelas apakah membatalkan atau menunda," jelasnya lagi.
Ia menambahkan, kemungkinan buruk bisa saja mereka membatalkan, karena di dalam MoU itu bisa jadi memberatkan pihak UEA.
"Jawaban dari Jubir MTA itu hanya upaya mengelabui publik soal kegagalan atau pembatalan MoU antara Pemerintah Aceh dengan Murban Energy," tuturnya.
Ia meminta pemerintah Aceh berhenti membohongi rakyat soal inventasi. Apalagi hampir sepanjang tahun selalu ada perjalanan dinas luar negeri untuk promosi investasi, namun semua tidak ada realisasinya.
"Nggak usah muluk-muluk mimpi investasi dari luar negeri yang realistis saja yang ada di depan mata aja, fokus menggarap sektor riil, pertanian, perkebunan, perikanan dan lain-lain," tutupnya.